Selasa 07 Apr 2015 06:37 WIB

Perubahan Status UIN Perkuat Kajian Keislaman

IAIN Walisongo
IAIN Walisongo

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang Prof Muhibbin Noor menegaskan perubahan status perguruan tinggi itu tidak akan mengurangi kajian keislaman.

"Kami tidak khawatir kajian keislaman yang sudah ada selama ini di kampus berkurang seiring dengan perubahan menjadi UIN," katanya, usai peresmian UIN Walisongo Semarang, di Semarang, Senin Malam (6/4).

Peresmian perubahan status UIN Walisongo Semarang dari semula Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Walisongo dilakukan oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin di kampus II universitas tersebut.

Menurut Muhibbin, perubahan menjadi UIN justru menjadikan kajian-kajian keislaman yang diberikan semakin diperkaya dengan kajian keilmuan umum seiring dibukanya beberapa program studi baru.

"Sudah dilakukan komunikasi dengan banyak orang, terutama ulama yang meyakinkan bahwa kajian keislaman yang ada di perguruan tinggi ini tidak akan luntur sehingga kami yakin," tukasnya.

Rencananya, kata dia, ada 11 program studi baru di bidang keilmuan umum yang akan dibuka, antara lain bidang keilmuan matematika, fisika, biologi, komputer, sistem informatika, hukum, dan psikologi.

Ia mengatakan program studi baru itu saat ini tengah disiapkan prosesnya kepada Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek-Dikti) dan diharapkan bisa dibuka tahun ini.

"Mudah-mudahan bulan ini sudah keluar. Kalau bulan depan belum keluar tidak bisa ikut Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2015," kata Guru Besar Ilmu Hadis UIN Walisongo Semarang itu.

Berkaitan dengan program-program studi yang selama ini kurang diminati, kata dia, juga akan terus dioptimalkan agar semakin dilirik oleh calon mahasiswa seiring perubahan status menjadi UIN.

"Kalau prodi-prodi yang peminatnya tidak banyak kan terjadi di mana-mana, bukan hanya di sini. Di IAIN, sekolah tinggi agama Islam negeri (STAIN) juga pasti ada prodi yang kurang diminati," katanya.

Muhibbin mencontohkan Fakultas Ushuluddin yang dulunya kurang dilirik calon mahasiswa ternyata kini mulai diminati dibuktikan dengan banyak mahasiswa yang mencapai sekitar 300 orang. Makanya, kata Muhibbin, pihaknya terus melakukan perubahan, terutama dari aspek mental dari seluruh keluarga besar UIN Walisongo Semarang menyesuaikan dengan status baru yang disandang lembaga itu.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement