Jumat 10 Apr 2015 12:00 WIB

Dino Patti Djalal Jadi Supermentor di UMM

Dino Patti Djalal menjadi pembicara di Universitas Muhammadiyah Malang.
Foto: UMM
Dino Patti Djalal menjadi pembicara di Universitas Muhammadiyah Malang.

REPUBLIKA.CO.ID, JMALANG -- Mantan wakil menteri luar negeri Dino Patti Djalal mendatangi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) untuk dua kegiatan sekaligus, yaitu mengisi kuliah tamu bertema 'Emerging Power for International Relationship' dan sesi supermentor yang membahas etos kerja, pengalaman hidup, serta kesiapan mahasiswa menghadapi tantangan dan peluang masa depan.

Kegiatan yang digelar Senat Mahasiswa Fakultas (Sefa) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) tersebu berlangsung di theatre UMM Dome, Kamis (9/4). Dibanding kuliah tamu, kegiatan supermentor lebih menarik perhatian karena pada sesi ini Dino menceritakan pengalaman dan kisah hidupnya, sejak masa muda hingga sukses seperti sekarang ini, beserta tips dan strateginya.

Tak hanya itu, Dino juga merangkul UMM untuk menjadi university partner dalam Konferensi Hubungan Internasional yang akan diadakan oleh Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) pada 13 Juni mendatang di Jakarta.

Mantan dubes Indonesia untuk Amerika Serikat tersebut juga meminta delegasi dari UMM yang mengikuti Konferensi HI terbesar ini menggunakan jas almamater kampus. “Nantinya, logo UMM juga akan dipajang di banyak kantor kedutaan besar,” ujarnya.

Ke depan, Dino juga berencana mengundang sejumlah tokoh Indonesia lainnya untuk menjadi supermentor di UMM. “Kegiatan supermentor ini menarik karena mahasiswa bisa terinspirasi dengan mendengar langsung kisah hidup sang tokoh,” kata pendiri FPCI ini.

Sementara pada sesi kuliah tamu, Dino menjelaskan tentang fenomena terpenting di dunia Internasional dewasa ini, yakni munculnya emerging power. Menurutnya, di abad 21 ini, akan ada perubahan dunia yang mendasar, bahwa negara Barat bukan lagi menjadi penentu dunia.

Konsekuensinya, lanjut Dino, perubahan itu akan memunculkan negara-negara emerging power, di mana negara-negara berkembang kian diperhitungkan keberadaannya. “Indonesia juga diperhitungkan sebagai negara emerging power,” ujar mantan jubir presiden SBY itu.

Dosen Hubungan Internasional (HI( UMM Ruli Inayah Ramadhan yang menjadi moderator pada kegiatan tersebut menilai, potensi Indonesia sebagai emerging power ini harus diperhatikan guna membangun internasionalisme antar bangsa. “Mental internasionalisme bangsa harus dibangun. Salah satu media penyadarannya melalui kegitan seperti ini,” katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement