REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil mendorong perguruan tinggi untuk mengembangkan bidang studi pendidikan perawatan pesawat untuk mendukung industri perawatan, perbaikan dan operasional pesawat terbang di Indonesia. Sofyan mengatakan di Batam, usaha perawatan, perbaikan dan operasional (mantainance, repair and operational/MRO) sangat potensial untuk dikembangkan, namun membutuhkan pekerja dengan kemampuan yang baik.
Saat ini hanya ada delapan perguruan tinggi yang menyediakan program pendidikan perawatan pesawat. Ia berharap makin banyak perguruan tinggi yang mengadakannya. Diakuinya, tidak mudah dan murah untuk mengikuti pendidikan itu dan pemerintah memikirkan untuk memberikan kemudahan dengan memberikan pinjaman uang belajar kepada mahasiswa.
"Selain beasiswa, bikin program pinjaman, nanti saya telpon Dirjen Dikti," kata dia.
Dengan program itu, calon pengguna tenaga kerja perawatan pesawat memberikan jaminan kepada bank. Pembayaran cicilan pinjaman nantinya akan dipotong langsung dari gaji. Ia yakin perusahaan akan memberikan upah yang relatif besar kepada orang yang memiliki keahlian dalam merawat dan memperbaiki pesawat.
Di tempat yang sama, Direktur Politeknik Batam Priyono Eko Sanyoto menyambut gembira rencana menteri untuk memberikan pinjaman belajar kepada mahasiswa. "Semacam ikatan dinas," kata dia.
Mulai tahun ajaran 2015-2016, Politeknik Batam membuka program baru, Aviation Maintenance Training Organization. Rencananya, Politeknik Batam membuka dua kelas untuk program diploma III bekerjasama dengan maskapai penerbangan Garuda Airlines dan tiga kelas program sertifikat. Tiap kelas berisikan 24 orang mahasiswa.
Untuk kelas yang disponsori Garuda Airlines, trainer didatangkan khusus dari para ahli, senior Garuda Airlines sedangkan program sertifikat, diadakan sendiri oleh Politeknik Batam, bekerja sama dengan tim dari Bandung. Politeknik Batam sudah mempersiapkan hanggar khusus untuk pelatihan perawatan pesawat, yang berada di dalam kompleks kampus. Ia mengajak anak muda yang baru lulus SMA se-derajat untuk mengikuti program itu, karena keahliannya dibutuhkan.