REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Sebanyak 27 perguruan tinggi di kawasan regional V mengikuti kontes robot nasional yang diselenggarakan di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Ketua Pelaksana Kontes Robot, Rudy Haryanto di Banjarmasin mengatakan, kontes robot kali ini, terdiri atas empat kategori yaitu, kategori Abucon Indonesia (KRAI), dengan tema badminton, kemudian robot pemadam api Indonesia (KRPAI), kategori beroda dan berkaki, kemudian robot seni tari (KRSI) dan sepak bola Indonesia (KRSBI).
Ke 27 perguruan tinggi tersebut berasal dari Kalimantan, Sulawesi, Papua, Maluku, Nusa Tenggara dan Bali. "Total peserta kontes yang diselenggarakan di Gedung Sultan Suriansyah tersebut mencapai 160 orang ditambah 67 orang dosen pembimbing," katanya, Sabtu (9/5).
Dalam kontes tersebut, Gedung Sultan Suriansyah, diubah layaknya lapangan olah raga, terdapat lapangan sepak bola, badminton dan lapangan futsal, untuk tempat bertanding robot yang ikut kontes. Khusus tuan rumah yang diwakili Poliban Banjarmasin, semua kategori diikuit, kecuali sepak bola. Mereka belum bisa mengikuti kontes sepak bola, karena harga robot yang cukup mahal, yaitu Rp 15 juta untuk satu robot.
Sedangkan robot untuk kontes kategori lainnya, seperti robot pemadam api, badminton dan penari, harganya antara Rp 5 juta hingga Rp 10 juta satu robot. Sejak diadakan kontes robot tahunan secara nasional, kata dia, perkembangan kemampuan dan kreativitas teknologi mahasiswa Kalimantan Selatan meningkat cukup pesat. Sebab, para mahasiswa memiliki wahana untuk memacu kreativitasnya, untuk bisa mengikuti kontes demi kontes yang dilaksanakan bukan hanya pada tingkat nasional tetapi juga internasional.
Melalui kontes tersebut, tambah dia, diharapkan juga akan mampu menggali potensi dan meningkatkan kreativitas anak bangsa, untuk mengejar dan meningkatkan kemampuan teknologi agar lebih maju dibanding negara lainnya. "Salah satu kendala dalam mengikuti kontes ini antara lain adalah mahalnya harga robot yang bisa untuk diikutkan kontes, kita berharap, mendapatkan bantuan dan dukungan dari pemerintah," katanya.