REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Mahasiswa asing dari berbagai negara yang menempuh pendidikan tinggi di sejumlah perguruan tinggi (PT) di Malang, Jawa Timur, mengikuti lomba berpidato dalam Bahasa Indonesia yang digelar di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Selasa (12/5).
Lomba pidato yang diikuti delapan mahasiswa asing asal Korea Selatan, Laos, Madagaskar, Cina , Aljazair, dan Thailand itu digelar unit Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Lomba tersebut khusus bagi mahasiswa program Darmawiswa RI Regional Malang tahun akademik 2014/2015.
Asisten Rektor Bidang Kerja Sama Luar Negeri UMM, Soeparto, berharap kegiatan tersebut dapat membawa Indonesia menjadi lebih dikenal di kancah internasional karena bahasa dan keanekaragaman budayanya.
"Budaya dan bahasa kita ini bermacam-macam, setiap daerah memiliki bahasa dan dialek sendiri. Oleh karena itu kita harus bangga dan tetap menjaga keanekaragaman budaya ini, bahkan sebisa mungkin kita kenalkan kepada dunia internasional," ujarnya.
Sementara itu peserta lomba yang dikhususkan bagi mahasiswa asing itu berasal dari sejumlah kampus di Malang, di antaranya dari Universitas Negeri Malang (UM) dan IKIP Budi Utomo.
Dalam acara final tersebut, mahasiswa asing yang telah berhasil melewati babak penyisihan diharuskan berpidato di hadapan ratusan penonton dengan membawakan subtema "Keberagaman Bahasa dan Budaya Indonesia".
Meski belum lama tinggal di Indonesia, para peserta sudah sangat mengenal budaya bangsa ini. "Orang Indonesia sangat ramah, mereka memperlakukan orang asing dengan sangat baik, sehingga memudahkan saya berkomunikasi dengan mereka," kata Seong Min Nam, mahasiswa UM asal Korea Selatan.
Sementara mahasiswa asing dari UMM yang juga berasal dari Korea Selatan, Lee Ji Ho mengungkapkan dengan gamblang bahwa dirinya sangat iri terhadap Indonesia karena kekayaan sumber daya alam (SDA) maupun keberagaman budaya dan bahasa-nya. "Akan tetapi, apakah Indonesia mampu memanfaatkan SDA yang berlimpah itu dengan baik," katanya.
Selain mengenal budaya dan mampu berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia, para mahasiswa asing tersebut juga telah mengenal lagu-lagu, tarian, dan kerajinan khas Indonesia.
Sementara itu berdasarkan keputusan dari tiga juri, yaitu Khoiru Ummatin dan Dalwiningsih dari Balai Bahasa Jawa Timur serta Joko Asihono dari UMM, memutuskan tiga orang pemenang.
Juara diraih oleh mahasiswa UMM asal Tiongkok Lhu Chun Hua, pemenang kedua mahasiswa UM asal Korea Selatan Seong Min Nam dan ketiga oleh mahasiswa IKIP Budi Utomo asal Thailand Potjanan Kinkittikowit.
"Saya sangat berterima kasih kepada orang Indonesia karena telah memberikan kesempatan kepada saya untuk mempelajari bahasa dan budaya Indonesia," kata Lhu Chun Hua.