REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) akan membentuk lembaga pendanaan ilmu pengetahuan Indonesia atau Indonesian Science Fund yang menyediakan pendanaan riset bagi para ilmuwan ataupun insinyur Indonesia.
“Hari ini kami siap resmikan ISF,” ujar Ketua AIPI Sangkot Marzuki, Rabu (27/5).
Sangkot menjelaskan, pembentukan ISF itu sangat penting bagi Indonesia. Hal ini, kata dia, mengingat pendanaan masih menjadi permasalahan dalam dunia penelitian ilmu pengetahuan dan juga inovasi di Indonesia.
Menurut Sangkot, penelitian besar di Indonesia memiliki banyak hambatan. Dia berpendapat, hambatan itu seperti konsep mendidik dan mengajar yang masih kurang, minimnya fasilitas, dan masalah dana.
Sangkot mengungkapkan, kurangnya kucuran dana di bidang penelitian ilmu pengetahuan membuat Indonesia masih tertinggal jauh dari negara-negara lain. Padahal, kata dia, negara-negara tersebut sebenarnya memiliki ukuran sumber daya manusia yang sama.
Oleh karena itu, tambahnya, Indonesia hanya mampu berada di peringkat ke-64 dunia dalam jumlah artikel ilmiah yang diterbitkan saat ini.
Sangkot mengaku, para ilmuwan Indonesia sangat membutuhkan dana sebagai modal peneitian besar mereka. Hanya saja, kata dia, perihal kucuran dana masih menjadi hambatan bagi mereka karena berasal dari dana pemerintah yang terbatas dan sistem birokrasi yang sulit.