REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Bogor menggandeng Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk meminimalisir tumbangnya pohon-pohon berusia tua di Kota Hujan. IPB lalu mengembangkan alat detektor Sonic Tomograf, untuk memantau kondisi pohon.
Penggunaan alat deteksi itu dengan cara ditempelkan pada pohon dan terhubung dengan sistem komputerisasi. "Anggaran akan diusulkan pada tahun 2015-2016. Kalau yang 2015 anggaran perubahan," kata Kepala Seksi Pemeliharaan Taman Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bogor, Erwin Gunawan di Bogor, Kamis (11/6).
Anggaran tersebut untuk meneliti kondisi pohon. Sifatnya kerja sama penelitian dengan IPB, karena mereka yang mempunyai alatnya. "Karena mereka memiliki tenaga ahli dan peralatan. Menggunakannya pun membutuhkan keahlian," ucap dia.
Kerja sama ini menurut Erwin, sebelumnya hanya bersifat informal, dan belum dianggarkan secara khusus dengan Fakultas Kehutanan IPB. "Dengan alat detektor itu, sekitar 80 persen dapat terlihat pohon tersebut layak ditebang atau tidak, demi keamanan. Dari hasil penelitian tersebut mengeluarkan rekomendasi terhadap penanganan pohon rawan tumbang," imbuh Erwin.