Rabu 01 Jul 2015 21:03 WIB

UGM Terjunkan Mahasiswa KKN ke Perbatasan

Rep: c97/ Red: Dwi Murdaningsih
Mahasiswa KKN
Foto: unirow.ac.id
Mahasiswa KKN

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN - Guna mendukung program pemerintah dalam menyejahterakan masyarakat pelosok, UGM menerjunkan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) ke wilayah perbatasan. Rektor UGM, Dwikorita Karnawati menyampaikan ada sekitar 6500-an mahasiswa yang ikut dalam salah satu program kuliah wajib tersebut.

"Saya harap adik-adik di tempatnya nanti masing-masing mampu mengaplikasikan ilmu yang telah didapat di kampus," ujarnya saat memberi sambutan di Lapangan Graha Sabha Pramana, Rabu (1/7). Selain itu, bertepatan dengan diesnatalis ke 44 UGM Pers, pada kesempatan tersebut Dwikorita meresmikan peluncuran program 'Buku Untuk Negeri'.

Terdapat kurang lebih 25 ribuan buku yang akan diserahkan ke daerah pelosok bersama 110 kelompok KKN mahasiswa. Semuanya akan disebarkan di 66 kota dan 27 provinsi. Dengan 44 judul di masing-masing tempat. "Ini kami lakukan sebagai upaya penyampaian ilmu pengetahuan dari hulu ke hilir," ucap Dwikorita.

Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa yang turut hadir dalam pelepasan mahasiswa KKN mengapresiasi program UGM tersebut. Menurutnya di perbatasan nanti mahasiswa akan menemui berbagai hal yang tidak biasa. Misalnya budaya nikah muda dan ketidakpedulian terhadap pencatatan identitas. Sehingga banyak anak yang tidak memiliki sertifikat.

Namun ia yakin dengan kampuan yang mumpuni sebagai insan cendikia, mahasiswa pasti mampu menghadapi masalah yang ada di lapangan. "Maka itu saya meminta ke pada adik-adik semua, jika melihat kejanggalan di pelosok untuk segera memberitahukannya ke kontak Kementerian Sosial," kata dia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement