Jumat 24 Jul 2015 17:14 WIB

Sumsel Luncurkan Kuliah Gratis pada Agustus 2015

Rep: Maspril Aries/ Red: Ilham
Ilustrasi: Dunia Pendidikan
Foto: denison.edu
Ilustrasi: Dunia Pendidikan

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Setelah sempat tertunda akhirnya launching program kuliah gratis di Sumatera Selatan (Sumsel) akan dilaksanakan Agustus mendatang.

“Program kuliah gratis segera akan kita launching pada 22 Agustus 2015. Launching program kuliah gratis pelaksanaannya tidak ada lagi kendala, hanya masalah waktu saja yang belum tepat maka launching-nya tertunda,” kata Gubernur Sumsel Alex Noerdin, Jumat (24/7).

Sebelumnya, program kuliah gratis di Sumsel peluncurannya akan dilaksanakan pada 20 Mei 2015. Namun, sempat tertunda dan akhirnya dijadwalkan peluncuran akan dilakukan 22 Agustus 2015.

Menurut Gubernur Alex Noerdin, program kuliah gratis akan bisa langsung direalisasikan pada beberapa perguruan tinggi negeri yang ada di daerah ini. “Kita ingin agar rakyat Sumatera Selatan tidak hanya mendapat sekolah gratis, namun juga pendidikan gratis sampai perguruan tinggi,” katanya.

Untuk program kuliah gratis, menurut Alex Noerdin nantinya tidak semua mahasiswa bisa mengikuti program ini. Program kuliah gratis ini akan ditujukan pada mahasiswa baru yang diterima di perguruan tinggi negeri dengan persyaratan memiliki prestasi dan punya kemauan melanjutkan pendidikannya ke tingkat sarjana.

Sementara itu menurut Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel Widodo,  pelaksanaan program kuliah gratis sudah selesai persiapannya. “Sekarang tinggal menununggu launching oleh Gubernur Sumsel. Peraturan daerahnya sudah siap demikian juga dengan dananya dari APBD Sumsel sebesar Rp 30 hingga Rp 50 miliar untuk satu semesternya. Satu tahun pertama ada sekitar 2.000 mahasiswa yang akan menerima program ini,” katanya.

Menurut Widodo, para mahasiswa peserta program kuliah gratis akan berasal dari perguruan tingi negeri yang jurusannya sesuai dengan kebutuhan bagi pembangunan Sumsel. “Yang dicari dari jurusan teknik, baik teknik kontruksi, pangan, perikanan dan sebagainya. Ini yang sebagian besar kita utamakan. Juga dibutuhkan untuk jurusan pendidikan khusunya guru dan tenaga kesehatan,” ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement