REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Sebanyak 30 metal detektor disebar secara random oleh panitia pelaksanaan Seleksi Program Minat dan Kemampuan Universitas Brawijaya (SPMK UB) tahun 2015 untuk mengantisipasi terjadinya kecurangan selama pelaksanaan ujian. Pelaksanaan ujian seleksi masuk mahasiswa UB jalur SPMK dilaksanakan.
“30 metal detektor yang disediakan oleh panitia SPMK UB dioperasionalkan oleh petugas keamanan yang sudah dilatih terlebih dahulu,”kata Wakil Rektor I Bidang Akademik Kusmartono, Selasa (28/7).
Ia mengatakan bahwa 30 metal detektor disebar secara random pada 410 ruangan yang dilakukan untuk pelaksanaan ujian SPMK UB. Salah seorang petugas keamanan di Gedung Samantha Krida FK UB, Iwan Setywan mengatakan bahwa suara dari metal detektor hanya bisa didengar oleh petugas melalui headset pada saat mendeteksi benda-benda logam, seperti perhiasan, jam tangan, dan mobile phone.
“Seorang petugas membutuhkan waktu 30 hingga 60 menit untuk memeriksa satu peserta. Untuk menghindari bunyi yang ditimbulkan pada metal detektor, barang-barang logam harus diletakkan didalam tas agar tidak berbunyi pada saat petugas melaksanakan pemeriksaan dengan menggunakan metal detector,”katanya.
Sebanyak 11987 peserta mengikuti jalur masuk SPMK UB yang terdiri dari 7327 peserta saintek dan 4662 peserta soshum. Kepala Unit Informasi dan Kehumasan UB, Anang Sujoko mengatakan bahwa untuk jalur SPMK kuota yang ditetapkan sebanyak 3296 kursi. Jumlah tersebut kemungkinan akan bertambah untuk mengisi kekosongan kursi SBMPTN dan SNMPTN.