REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar sumber daya manusia (SDM) Yodhia Antariksa mengatakan banyak manajer SDM di perusahaan kini memilih karyawan berpengalaman daripada fresh graduate. Walau lebih mahal dalam penggajian, langkah ini dirasa lebih efektif dalam menghadapi persaingan bisnis yang serba cepat.
“Kita (baca: perusahaan) butuh ekspansi cepat. Itu harus dihitung. Kehilangan waktu itu mahal harganya,” kata Yodhia ketika dihubungi Republika Online, Selasa (28/7).
Yodhia mengatakan, para manajer SDM mengeluhkan banyaknya waktu dan tenaga yang tersita ketika harus merekrut fresh graduate. Selain harus memberikan masa tenggang pelatihan sekitar tiga bulan, perusahaan belum mendapatkan jaminan bahwa karyawan akan langsung menguasai materi training dan dapat melakukan pekerjaan dengan baik.
Walau demikian, kata Yodhia, para lulusan baru universitas tidak perlu berkecil hati. Masih banyak perusahaan memberikan kesempatan kepada lulusan baru universitas untuk memulai karir dan mencari pengalaman melalui program-program seperti management trainee (MT), Operational Development Program (ODP), atau rekrutmen staf biasa.
“Tergantung kondisi perusahaan, untuk posisi tertentu memang butuh yang berpengalaman, untuk staf biasa atau management trainee mungkin fresh graduate tidak masalah,” kata dia.