Rabu 12 Aug 2015 14:03 WIB

Mahasiwa FDSK Universitas Mercu Buana Gelar Festival Merah Putih

Pameran wayang pulau yang mengisahkan perjuangan para pahlawan merebut kemerdekaan. Wayang karya seniman Nanang Rakhmat Hidayat itu ikut memeriahkan Festival Merah Putih FDSK Universitas Mercu Buana.
Foto: dok umb
Pameran wayang pulau yang mengisahkan perjuangan para pahlawan merebut kemerdekaan. Wayang karya seniman Nanang Rakhmat Hidayat itu ikut memeriahkan Festival Merah Putih FDSK Universitas Mercu Buana.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Memperingati hari Kemerdekaan ke-70 RI mahasiswa Fakultas Desain dan Seni Kreatif (FDSK) Universitas Mercu Buana menggelar Festival Merah Putih. Acara tersebut dimeriahkan sederet kegiatan, seperti aneka lomba, seminar dan pameran karya desain mahasiswa.

Dekan FDSK Edi Muladi MSi mengatakan, Festival Merah Putih merupakan sumbangsih mahasiswa untuk memperingati hari Kemerdekaan. Selain itu, kata dia, kegiatan itu juga merupakan bagian dari kegiatan perkuliahan, karena Festival Merah Putih menjadi bagian dari tugas akhir mahasiswa.

"Tugas akhir mahasiswa tidak perlu dimaknai sebagai pembuatan skripsi saja. Menggelar kegiatan yang berkaitan pada bidang studi kuliah juga menjadi bagian dari tugas akhir," ujar Edi Muladisaat membuka seminar Kemerdekaan Garuda di tower lantai 7 UMB, Jakarta, kemarin.

Ia berharap pergelaran acara yang berkaitan dengan tugas akhir itu bisa lebih mendekatkan pengetahuan mahasiswa pada lingkungan sekitarnya. Apalag, kata dia, mahasiswa program disain yang selalu bersentuhan pada kebutuhan masyarakat, sangat perlu memahami keinginan masyarakat.

Menurut Edi, kegiatan pergelaran tersebut bisa melatih mahasiswa mengenal persoalan lingkungannya. Melalui pembuatan karya disain yang sesuai fenomena masyarakat. Sehingga, kata dia, karya disain yang diciptakan memenuhi juga memiliki nilai filosofi dan pesan moral.

"Melalui karya disain bisa menyampaikan pesan moral. Serta nilai filosofi terhadap produk disain," ungkapnya.

Festival Merah Putih dimeriahkan dengan lomba-lomba menarik, antara lain lomba mewarnai, lomba kemerdekaan seperti lomba makan kerupuk, balap karung, joged balon, balap kelereng, pecah balon dan memasukan paku dalam botol serta  fashion show.

Selain itu, ada pula lomba melukis tong sampah, dan Stand Up Comedy. "Semuanya dibuat semenarik mungkin," kata Edi. Kegiatan festival dibuka oleh Rektor Universitas Mercu Buana Dr Arissetyanto Nugroho MM disaksikan sejumlah pejabat rektorat serta dosen FDSK. Hadir pula sejumlah seniman dan alumni Universitas Mercu Buana.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement