Rabu 12 Aug 2015 23:52 WIB

Lulusan IPDN Jangan Dijadikan Ajudan

Gedung IPDN. Ilustrasi
Foto: .
Gedung IPDN. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,MANADO--Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Siswa Rachmat Mokodongan mengingatkan lulusan institut pemerintahan dalam negeri (IPDN)tidak hanya menjadi ajudan.

"Diingatkan kepada sekda kabupaten dan kota tidak menjadikan para pegawai lulusan IPDN menjadi ajudan. Mereka harus bekerja sesuai dengan bidang ilmu yang dipelajari," kata Sekdaprov saat menyerahkan SK PNS kepada 48 pegawai?magang dan penerimaan 67 CPNS lulusan IPDN di Manado, Rabu.

Mokodongan mengatakan, loyalitas dan kepatuhan terhadap atasan,siap ditempatkan di mana saja dengan bekerja penuh waktu tidak membuka ruang mereka bekerja hanya sebagai ajudan.

"Bila mereka hanya menjadi ajudan maka ilmu pemerintahan yang diajarkan ketika studi di IPDN tidak bisa diterapkan dengan baik," katanya.

Selanjutnya, mantan penjabat Wali Kota Kotamobagu ini berharap 48 pegawai yang telah ditempatkan ke seluruh kabupaten dan kota secepatnya beradaptasi dengan lingkungan kerja.

Tidak kalah pentingnya, lanjut dia, adalah melakukan inovasi serta menunjukkan semangat kerja prima ketika memberikan pelayanan kepada masyarakat.

"Pemprov Sulut yakin mereka pasti memberikan yang terbaik karena telah mempelajari birokrasi selama melaksanakan magang," ujarnya.

Dia pun berharap, 67 CPNS IPDN yang akan melaksanakan magang di jajaran Pemprov Sulut mampu melaksanakan tugas dengan baik serta memahami etika birokrasi, menghormati para pejabat dan pegawai senior.

"Bersinergilah dalam melaksanakan tugas keseharian sehingga memberikan pelayanan optimal seperti yang diharapkan masyarakat," katanya mengharapkan.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement