REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Uni Eropa (UE) mendirikan proyek bernama SHARE yang memberikan hibah sebesar 10 juta Euro untuk memperkuat kerja sama regional, meningkatkan kualitas, daya saing, dan internasionalisasi lembaga pendidikan tinggi dan mahasiswa ASEAN. Program ini rencananya dimulai pada tahun 2016.
SHARE Team Leader Stefan Hell mengatakan, dari dana sebesar 10 juta Euro, sebanyak 5 juta Euro diantaranya dialokasikan untuk memberikan beasiswa untuk mahasiswa di ASEAN. ‘’Baik itu mahasiswa dari Indonesia, Malaysia, dan setiap negara di ASEAN. Kita akan memulai program nya tahun depan, dalam beberapa bulan akan diinformasikan (program SHARE),’’ katanya saat di sela-sela konferensi pers share, di Sekretariat ASEAN, Senin (24/8).
Namun, dia belum bisa membeberkan jumlah kuota dan berapa banyak nominal beasiswa yang diberikan. Untuk itu panitia SHARE yang terdiri dari British Council, Campus France, German Academic Exchange Service (DAAD), dan asosiasi universitas Eropa (EUA) menyelenggarakan dialog kebijakan yang juga melibatkan berbagai pihak. Seperti pejabat tinggi di bidang pendidikan, akademisi, dan peneliti dari negara anggota ASEAN.
DIskusi ini bertujuan untuk mengumpulkan aspirasi dari seluruh pihak yang akan terlibat untuk mengumpulkan aspirasi dari seluruh pihak yang akan terlibat untuk memperkuat konektivitas dan kecocokan dalam sistem pendidikan tinggi di ASEAN. Sekaligus mendiskusikan pendonor, jumlah beasiswa, hingga berapa banyak penerima beasiswanya. Namun, kata dia, beasiswa ini diperuntukkan untuk jenjang master, bukan doktoral. Jadi bisa menjaring penerima beasiswa sebanyak mungkin. Sedangkan jika beasiswa diberikan untuk tingkat doktoral, penerimanya lebih sedikit. Dengan mendapat beasiswa ini, kata dia, mahasiswa Indonesia dan ASEAN bisa menambah kualitas pendidikan.
‘’Mereka dapat lulus dan mendapat pekerjaan lebih baik. Kemudian dapat berkontribusi untuk membuat Indonesia lebih baik,’’ ujarnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika