REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Insitut Pertanian Bogor (IPB) merayakan dies natalisnya yang ke-52. Pada momen ini, IPB pun mulai menawarkan inovasi pertanian kepada para pengusaha atau investor.
“Ini dilakukan agar inovasi-inovas itu bisa digunakan secara komersial,” ujar Rektor IPB Herry Suhardiyanto pada Pembukaan IPB Investment Summit di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta, Kamis (3/9). Dengan cara demikian, kata dia, diharapkan kemanfaatannya bisa dirasakan bersama demi kemakmuran bangsa.
Selama ini, kata Herry, IPB merupakan Perguruan Tinggi (PT) penghasil inovasi terbesar di Indonesia. Menurutnya, jumlah penemuan berbasis paten IPB hingga 2014 mencapai 290 temuan.
Herry menjelaskan, 69 di antara jumlah temuan itu telah diakui. Ia juga menerangkan IPB telah mendaftarkan 13 paten mereka. Menurutnya, empat dari 13 merek itu telah granted.
Mengenai inovasinya, Herry menyatakan IPB telah berkomitmen dan berkeinginan kuat tentang hal itu. Ia berharap inovasi-inovasi IPB bisa diterapkan dan dimanfaatkan di masyarakat.
Sejauh ini, Herry menjelaskan, IPB telah mendirikan PT Bogor Life Science & Technology (BLST) pada 2003. Menurutnya, ini merupakan wadah satuan usaha komersial IPB dalam mengantarkan sains. Kemudian, kata dia, dalam aspek teknologi dan inovasi IPB ke tataran komersial juga.
Pada kesempatan sama, Direktur Utama (Dirut) PT BLST Meika Syahbana Rusli menyatakan, inovasi yang ditampilkan di IPB Investment Summit bernilai tinggi. Menurutnya, inovasi-inovasi itu sudah siap pakai di dunia usaha.
Selain itu, ia juga berpendapat inovasi ini bisa menjadi solusi dari berbagai persoalan. “Baik di bidang food, biomedicine, feed, Biofertilizer, machinery dan bioenergy,” tambah dia.
IPB Investment Summit merupakan kerjasama antara IPB dan Himpunan Alumni IPB (HA-IPB). Kegiatan ini merupakan rangkaian dalam menyambut ulang tahun IPB ke-52.