Jumat 04 Sep 2015 12:16 WIB

IPB Batasi Kendaraan Bermotor

Rep: c34/ Red: Dwi Murdaningsih
IPB
IPB

REPUBLIKA.CO.ID,BOGOR -- Pada usianya yang ke-52, Institut Pertanian Bogor (IPB) mencanangkan Green Transportation untuk semakin menyempurnakan visi sebagai Green Campus. Caranya, dengan membatasi kendaraan bermotor dan menyediakan sepeda kayuh untuk dipakai mahasiswa.

Mulai bulan Oktober, kampus pertanian tersebut akan menjadi kawasan terbatas kendaraan bermotor. Masa uji coba dan sosialisasi program tersebut telah dimulai sejak Selasa (1/9) lalu, bertepatan dengan pembukaan Dies Natalis ke-52 IPB.

Ketua Panitia Dies Natalis ke-52 IPB, Meika Syahbana Rusli menginformasikan, terdapat lima tahapan dalam mewujudkan green transportation. Di antaranya mendorong penggunaan sepeda, penggunaan mobil listrik, penggunaan bus berbahan bakar gas, membebaskan ruas tertentu dari sepeda motor, dan membebaskan ruas tertentu dari mobil.

"Kami sudah menyediakan 1.500 sepeda kayuh, 44 mobil listrik, dan 20 bus berbahan bakar gas di kampus IPB Dramaga," kata Meika.

Ia menginformasikan, penggunaan sepeda yang tersedia di sejumlah titik tidak dikenai biaya. Sementara, penggunaan mobil listrik dan bus akan berbayar dengan tarif Rp 2.000 hingga Rp 3.000 menggunakan e-money dari layanan salah satu bank yang bekerja sama dengan IPB.

Dana yg terkumpul, kata Meika, akan digunakan untuk menutupi biaya operasional pada masa implementasi mulai 1 Oktober 2015. Sedangkan, selama masa persiapan 1-30 September 2015, transaksi mobil listrik dan bus dikenakan biaya 1 rupiah.

"Mengenai biaya satu rupiah adalah untuk proses persiapan ini saja. Sebab, transaksi menggunakan mesin electronic data captured (EDC) jadi harus ada transaksi finansialnya sehingga tidak bisa Rp 0," tuturnya.

Meika melanjutkan, rute jalur kendaraan umum ramah lingkungan dalam kampus itu terbagi dalam lima koridor dan akan segera disosialisasikan dalam waktu dekat. Ia berharap, mahasiswa akan terbiasa menggunakan transportasi hijau dan berjalan kaki untuk lingkungan yang lebih sehat.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement