REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset, Teknologi dan pendidikan Tinggi (Kemenristek-Dikti) Dr Muhammad Dimyati mendorong pihak swasta untuk berperan aktif dalam melakukan penelitian di berbagai bidang ilmu.
"Kami terus mengupayakan peningkatan anggaran dana riset dari kerja sama pemerintah dan swasta. Anggaran penelitian dan pengembangan (litbang) pemerintah masih sebesar 74 persen, sedangkan pihak swasta kontribusinya hanya 26 persen," kata Muhammad Dimyati di sela-sela Musyawarah Nasional (Munas) Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) se-Indonesia, Sabtu (5/9).
Minimnya anggaran penelitian tersebut, lanjutnya, membutuhkan kerja keras dari pemerintah untuk mendorong sektor swasta ikut berkontribusi dalam memajukan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) di Tanah Air melalui penelitian yang bisa diaplikasikan dengan mudah di lingkungan masyarakat.
Kalau melihat anggaran yang ada saat ini, katanya, alokasi dana pemerintah untuk penelitian masih 74 persen, sedangkan di luar negeri sudah mencapai 80 persen, termasuk kontribusi swasta.
"Oleh karena itu, kami mengambil langkah untuk mendorong peningkatan rasio penelitian dari sektor swasta, dengan menjalin kerja sama dengan pihak swasta untuk mengupayakan penempatan dana CSR-nya untuk mendorong riset," ujarnya.
Munas Dekan FISIP tersebut diikuti 38 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Indonesia. Dalam Muans tersebut, selain untuk memilih ketua untuk periode tiga tahun ke depan, juga membahas persiapan menghadapi Masyarakat Ekonomi Asia (MEA), kurikulum dan sistem pendidikan di Indonesia.