REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia Robert Blake mendorong masyarakat Indonesia untuk mengenyam studi pascasarjana ke AS.
"Saya berharap lebih banyak mahasiswa Indonesia belajar di AS, dan sekaligus mampu mempererat kedekatan hubungan antara Indonesia dan AS," katanya setelah membuka Pameran Sekolah Pascasarjana AS 2015 di Jakarta, Sabtu (19/9).
Dia mengatakan AS memiliki pendidikan terbaik di dunia yang menonjol di semua aspek bidang studi. Tantangan terbesar bagi mereka yang tertarik untuk sekolah ke AS, kata Dubes Blake, adalah pemilihan sekolah yang tepat dan program beasiswa yang dapat menunjang kehidupan akademik.
Selain itu, dia juga mengatakan masyarakat Indonesia kebanyakan masih enggan bersekolah ke AS karena berpandangan bahwa mendapatkan visa ke AS itu sulit. "Visa ke AS tidak sesulit yang banyak dibayangkan. Sebesar 96 persen permintaan diterima dan beres dalam tiga hari," kata Dubes Blake.
Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta bekerja sama dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) mengadakan kegiatan "US Graduate School Fair 2015" atau pameran pendidikan tinggi tingkat pascasarjana di Amerika Serikat. Pameran ini mengikutsertakan sejumlah universitas ternama di Amerika Serikat seperti Harvard University, Yale University, Columbia University dan lainnya, yang dipilih oleh Pemerintah Indonesia sebagai universitas tujuan untuk penerima beasiswa program LPDP.
Direktur Utama LPDP Eko Prasetyo mengatakan penerima beasiswa pendidikan dengan tujuan AS masih sedikit.
"Jumlah penerima beasiswa ke AS kurang dari 150 orang, dan itu kurang dari cukup. Di Inggris saja 700 orang dan Belanda 300 orang," kata dia. Eko menargetkan dapat tembus ke angka 200 pada akhir tahun ini, dari total 3.000 penerima beasiswa LPDP tiap tahunnya.