REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Berbagai program pembangunan yang dicanangkan pemerintah butuh partisipasi banyak pihak. Tak terkecuali kalangan akademisi. Bagi Kementerian Sosial (Kemensos) peran perguruan tinggi melalui kegiatan pengabdian masyarakat cukup membantu untuk mensukseskan program pengentasan kemiskinan.
Hal ini ditegaskan Menteri Sosial (Mensos), Khofifah Indar Parawansa didampingi Rektor Unissula Anis Malik Thoha saat launching 100 Desa Sejahtera Mandiri (DSM), yang dipusatkan di desa Ngrawan, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Senin (21/9). Menurut Khofifah, partisipasi dan intervensi dari perguruan tinggi sangat diperlukan untuk mensukseskan program program Pemerintah.
Pihaknya mengapresiasi dan berterimakasih kepada Unissula yang telah bekerjasama dalam mendukung program Kemensos, di Kabupaten Semarang. “Unissula menjadi satu diantara 14 perguruan tinggi (PT) yang menjadi mitra Kemensos untuk mensukseskan program DSM di Indonesia,” tegasnya.
Rektor Unissula, Anis Malik Thoha menyatakan kesiapannya menyukseskan program tersebut DSM. Desa Ngrawan, lanjut Anis, merupakan salah satu diantara 11 desa binaan Unissula secara berkelanjutan melalui berbagai program yang diselaraskan dengan 12 Fakultas yang ada di kampusnya. Program DSM yang dikerjasamakan Kementrian Sosial bersama Unissula diwujudkan dalam dua program yakni rumah tidak layak huni (rutilahu) dan kelompok usaha bersama (Kube).
Untuk Rutilahu dilaksanakan terhadap 320 rumah di 11 desa pada lima Kabupaten di Jawa Tengah. Setiap rumah memperoleh bantuan Rp 10 Juta total Rp 3,2 miliar. Untuk Kube diberikan terhadap 52 kelompok dengan tiap kelompok mendapatkan bantuan Rp 20 juta. “Hingga total program rutilahu dan kube ini bernilai Rp 4,24 miliar,” kata dia.