Selasa 22 Sep 2015 21:57 WIB

Dosen STMIK Nusa Mandiri Kuliah S2-S3 di Australia

STMIK Nusa Mandiri menandatangani MoU dengan dua perguruan tinggi Australia.
Foto: Dok STMIK Nusa Mandiri
STMIK Nusa Mandiri menandatangani MoU dengan dua perguruan tinggi Australia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – STMIK Nusa Mandiri menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan dua perguruan tinggi di Austalia, yakni Australian Council for Private Education and Training (ACPET) dan Edith Cowan University. MoU tersebut ditandatangi 9 September 2015.

Ketua STMIK Nusa Mandiri Dr  Mochamad Wahyudi  MM, MKom, MPd  mengatakan MoU antara STMIK Nusa Mandiri dengan  ACPET  tersebut antara lain menyepakati program pertukaran informasi dan perspektif mengenai sistem pendidikan dan pelatihan di kedua negara.

 

“Juga, pertukaran pelajar, staf dan manajemen untuk meningkatkan pengembangan diri dan membuka peluang bisnis bagi kedua negara untuk mendukung perkembangan ekonomi,” papar Wahyudi.

Sedangkan MoU STMIK Nusa Mandiri dengan  Edith Cowan University disepakati program pertukaran dosen dan mahasiswa, kerja sama penelitian dan pertemuan ilmiah bersama, pertukaran informasi, pengembangan kurikulum, serta seminar dan simposium bersama untuk tujuan pendidikan.

 “Dengan disepakatinya kedua MoU ini  membuka peluang bagi mahasiswa dan dosen kami untuk studi lanjut pada program postgraduate (master dan doktoral) S2 dan S3 di Edith Cowan University, Australia,” tutur Wahyudi.

Selain itu, tambah Wahyudi, para dosen STMIK Nusa Mandiri dapat bekerja di perusahaan bertaraf internasional, dapat memberi kesempatan untuk dapat melakukan seminar maupun  conference bersama.

“Tidak kalah pentingnya, para dosen STMIK Nusa Mandiri   memiliki kesempatan dapat bekerja sama melakukan penelitian bertaraf internasional. Sehingga keilmuan yang dimiliki dapat berkembang sesuai dengan kebutuhan saat ini,”  tutur Wahyudi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement