Jumat 25 Sep 2015 11:12 WIB

UBL Gelar Sarasehan Kebudiluhuran

Sarasehan kebudiluhuran
Foto: humas ubl
Sarasehan kebudiluhuran

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Universitas Budi Luhur (UBL) pada pertengahan pekan lalu mengelar sarasehan kebudiluhuran. Kegiatan tersebut bertajuk Budi Luhur Membawa Berkah.

Kegiatan tersebut diselenggarakan di Hotel Galuh, Prambanan, Klaten, Jawa Tengah, pada 18 hingga 20 September lalu.  Yayasan Pendidikan Budi Luhur Cakti, Jakarta, menjadi tuan rumah perhelatan tersebut.

Rusdiyanta selaku Ketua Pusat Studi Kebudiluhuran mengatakan, sarasehan ini diadakan dengan berbagai tujuan. Di antaranya sharing pengalaman dari berbagai institusi yang memiliki nama atau visi sama dengan Ludi luhur.

"Sarasehan diikuti 90 orang dari 20 institusi yang menggunakan nama Budi Luhur atau memiliki visi sama dengan Budi Luhur dari seluruh Indonesia dalam berbagai bidang usaha seperti bidang pendidikan, kesehatan, koperasi, seni budaya, sosial, jasa, hotel, hiburan, tour and travel dan konstruksi. Bahkan hadir pula Pemkot Bontang, Kalimantan Timur," ungkap Rusdiyanta melalui siaran persnya yang diterima Republika, Jumat (25/9).

Sementara itu, Rektor Universitas Budi Luhur, Suryo Hapsoro Tri Utomo, berpandangan, pada hakikatnya manusia diciptakan Tuhan adalah untuk menjadi orang baik. Kebudiluhuran adalah untuk menjadi orang baik.

Oleh karena itu, dengan kebudiluhuran sebenarnya adalah memenuhi hakikat manusia yang diciptakan Tuhan.

“Orang yang berakhlak baik atau berbudi luhur akan berdampak positif dan kebaikan bukan hanya pada diri sendiri, namun juga sesama makhluk ciptaan Tuhan,” kata Suryo.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement