REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Universitas Budi Luhur (UBL) pada pertengahan pekan lalu mengelar sarasehan kebudiluhuran. Kegiatan tersebut bertajuk Budi Luhur Membawa Berkah.
Kegiatan tersebut diselenggarakan di Hotel Galuh, Prambanan, Klaten, Jawa Tengah, pada 18 hingga 20 September lalu. Yayasan Pendidikan Budi Luhur Cakti, Jakarta, menjadi tuan rumah perhelatan tersebut.
Rusdiyanta selaku Ketua Pusat Studi Kebudiluhuran mengatakan, sarasehan ini diadakan dengan berbagai tujuan. Di antaranya sharing pengalaman dari berbagai institusi yang memiliki nama atau visi sama dengan Ludi luhur.
"Sarasehan diikuti 90 orang dari 20 institusi yang menggunakan nama Budi Luhur atau memiliki visi sama dengan Budi Luhur dari seluruh Indonesia dalam berbagai bidang usaha seperti bidang pendidikan, kesehatan, koperasi, seni budaya, sosial, jasa, hotel, hiburan, tour and travel dan konstruksi. Bahkan hadir pula Pemkot Bontang, Kalimantan Timur," ungkap Rusdiyanta melalui siaran persnya yang diterima Republika, Jumat (25/9).
Sementara itu, Rektor Universitas Budi Luhur, Suryo Hapsoro Tri Utomo, berpandangan, pada hakikatnya manusia diciptakan Tuhan adalah untuk menjadi orang baik. Kebudiluhuran adalah untuk menjadi orang baik.
Oleh karena itu, dengan kebudiluhuran sebenarnya adalah memenuhi hakikat manusia yang diciptakan Tuhan.
“Orang yang berakhlak baik atau berbudi luhur akan berdampak positif dan kebaikan bukan hanya pada diri sendiri, namun juga sesama makhluk ciptaan Tuhan,” kata Suryo.