REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER -- Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Jember, Jawa Timur, mencoba menciptakan krim pemutih kulit dari ekstrak edamame atau kedelai Jepang. Karya ini telah dipresentasikan dalam Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) di Kota Kendari.
Kepala Humas dan Protokol Unej, Agung Purwanto mengatakan empat mahasiswa itu adalah Liliana Anggraini, Elisa Nur Afrida Dewi, Oktavia Catur Xenograf, dan Kirana Rifrianasari yang merupakan satu tim sebagai delegasi Unej dalam Pimnas di Kendari. "Mereka memaparkan bahwa kedelai edamame memiliki kandungan yang mampu memutihkan kulit," kata Agung.
Liliana Anggaraini menjelaskan latar belakang untuk menciptakan krim pemutih dari edamame karena keprihatinannya terhadap berbagai pemalsuan kosmetik merek terkenal dan penjualan kosmetik ilegal yang sering terjadi. Menurut dia, ekstrak kedelai edamame bisa digunakan untuk memutihkan kulit tanpa menimbulkan efek samping yang negatif sehingga sangat baik digunakan secara rutin.
"Edamame termasuk dalam spesies Glycine max dan kandungan utama yang terdapat dalam biji edamame adalah isoflavon. Isoflavon merupakan bahan dasar yang digunakan untuk pembuatan kosmetik pemutih kulit, edamame kami ambil ekstrakya kemudian dijadikan krim," paparnya.
Ia mengklaim krim pemutih dari edamame mampu mencerahkan kulit dengan pemakaian rutin dan prosesnya memang tidak secepat kosmetik merek terkenal yang memutihkan kulit dalam beberapa hari saja, tetapi efek sampinnya juga perlu diwaspadai. Produk krim pemutih yang menggunakan zat kimia seperti hidrokuinon, asam retinoat, dan merkuri dapat menyebabkan kerusakan kulit. Dalam pemakaian jangka panjang, mampu memberikan efek samping yang berbahaya seperti kanker kulit dan kemerahan pada kulit.
Sedangkan krim pemutih dari edamame, lanjut dia, akan membuat kulit putih cerah merona dan tidak akan berdampak buruk karena mengandung ekstrak edamame sehingga aman bagi kulit dan tidak menyebabkan efek samping yang buruk.