REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Program KKN (Kuliah Kerja Nyata) diharap menangkap masalah yang ditengah dihadapi masyarakat. Untuk mewujudkan hal ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Propinsi Jawa Tengah, meminta perguruan tinggi dalam melaksanakan kegiatan KKN menyasar ke lokasi daerah rawan bencana. Khususnya, daerah terdampak bencana.
''Tujuannya, agar program dalam KKN dapat dirasakan manfaatnya oleh korban bencana. Khususnya, dalam upaya percepatan pemulihan pascabencana,'' kata sarwa Permana, Kepala BPBD Propinsi Jateng, kemarin.
Usai menghadiri seminar 'Fikih Kebencanaan Peran Agama dalam Pengurangan Risiko Bencana' di Auditorium Moch Djazman Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Surakarta, Sarwa, mengatakan, BPBD Provinsi Jawa Tengah ke depan akan mengkomunikasikan hal ini dengan perguruan tinggi terkait program KKN.
Melalui Program KKN, kata dia, berbagai kegiatan untuk membangkitkan masyarakat didaerah rawan bencana atau daerah terdampak bencana. Kegitan KKN mulai dari sisi mental atau psikologis, perekonomian, sosial-budaya, hingga pembangunan bisa dilakukan.
BPBD Jateng menunjuk kegiatan KKN UGM Yogyakarta, UNS (Universitas Sebelas Maret), Solo, dan UMS, dan sebagainya. Hampir semua perguruan tinggi sudah membuka studi bencana. Pada saat terjadi bencana, katanya, mahasiswa, baik itu dari Tim SAR maupun Mapala (Mahasiswa Pecinta Alam), serta organisasi kemahasiswaan lain, bahkan sudah terjun langsung ke lokasi bencana.