REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Tim mahasiswa dari Institut Pertanian Bogor (IPB) menemukan sejumlah sumber konsumsi alternatif yang dapat mempercepat proses penyembuhan luka. Ikan toman dan betutu terbukti memiliki kadar albumin yang sangat tinggi. Albumin merupakan protein larut air yang berfungsi membentuk jaringan sel baru.
Selama ini, makanan yang diketahui merupakan sumber albumin tinggi ialah ikan gabus Channa striata. Masyarakat di Makassar dan Suku Dayak di Kalimantan telah lama memanfaatkan ikan gabus untuk mengobati luka khitan pada anak dan luka bersalin pada ibu yang baru melahirkan.
"Tujuan dari penelitian kami adalah mencari alternatif sumber albumin dari ikan lain dengan mengembangkan metode deteksi albumin melalui pendekatan gen mitokondria DNA," ujar Ketua Tim, Asya Fathya Nur Zakiah, Sabtu (24/10).
Selain Asya, anggota tim lain ialah Diva Rahma Nur Hafidah, Oki Setiawan, dan Istiani Novitasari. Tim mahasiswa tersebut berasal dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) serta Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) IPB.
Inovasi yang mereka buat telah menunjang metode deteksi albumin pada sejumlah jenis ikan. Hasil penelitian membuktikan bahwa ikan toman Channa micropeltes dan betutu Oxyeleotris marmorata berpotensi menjadi alternatif sumber albumin.
Menurut sejumlah studi, albumin berperan dalam meningkatkan fungsi imun tubuh dalam proses penyembuhan luka. Tingginya kadar albumin di dalam tubuh juga membantu pembentukan jaringan baru dan memelihara keseimbangan cairan di dalam pembuluh darah.
Pengadaan albumin untuk kasus bedah mencapai 91 persen dengan penggunaan 2/3 di bagian bedah dan 1/3 untuk penanganan penyakit dalam. Peningkatan kebutuhan albumin serta Human Serum Albumin (HSA) yang mahal menjadikan pencarian sumber albumin lain sangat diperlukan.