REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Lulusan Sekolah Tinggi Administrasi Negara Lembaga Administrasi Negara (STIA LAN) Bandung diharapkan menjadi pionir dalam menggerakkan spirit revolusi mental aparatur sipil negara (ASN) secara nyata.
“Berikan dorongan yang kuat untuk mencapai target dan tujuan dari agenda pembangunan secara menyeluruh,” ujar Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan yang akrab disapa Aher saat menghadiri Wisuda Ke-34 Sarjana dan Pascasarjana STIA LAN di Gedung Sabuga, Selasa (27/10).
Di hadapan 270 wisudawan, Aher mengatakan, para aparatur pemerintah selain harus hampu menghadirkan pelayanan publik yang bermutu dan akuntabel, juga harus mampu menjawab berbagai tantangan pembangunan kedepan dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (Good Government) dan pemerintahan yang bersih (Clean Government).
“Pengalaman dan ilmu yang didapat selama menempuh pendidikan di STIA LAN ini harus jadi modal berharga dalam meningkatkan kualitas pengabdian sebagai aparatur pemerintahan di instansinya masing-masing,” kata Aher.
Aher mengatakan, melalui pendekatan pendidikan maka akan terwujud aparatur pemerintah yang handal dan berwawasan luas. Penguasaan ilmu pengetahuan mutlak dibutuhkan dalam menghadirkan inovasi dan pelayanan penyelenggaraan pemerintahan.
Aher berharap mereka mampu menjawab kebutuhan pembangunan dan menghadirkan pelayanan publik yang sesuai bahkan melebihi harapan masyarakat. Sebab, tahun ini, Indonesia menempati peringkat ke-37 dari 149 negara di dunia dalam hal pelayanan publik.
“Ini menurun dari tahun sebelumnya,” kata Aher.
Hadir pada acara ini, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi yang menyampaikan orasi ilmiah berjudul “Reformasi Manejemen Sumber Daya Manusia Aparatur Menuju Tata Kelola Pemerintahan yang Inovatif, Efektif dan Akuntabel.”
Menteri Yuddy pun meminta Provinsi Jawa Barat menjadi lokomotif utama penggerak reformasi aparatur sipil negara atau ASN di Indonesia. Karena, selama ini banyak tokoh-tokoh dari Jawa Barat yang berkiprah di tingkat nasional, seperti dirinya.
Yuddy yakin, STIA LAN Bandung mampu menjawab tantangan tersedianya calon-calon ASN yang siap berkontribusi dalam terwujudnya reformasi birokrasi demi mendongkrak daya saing Indonesia di kancah internasional.
Profesionalitas bagi ASN, kata dia, tidak hanya melibatkan keahlian. Namun, pengalaman baik melalui pelaksanaan pekerjaan atau pengetahuan dari pendidikan tertentu, dan etika moral.
Ikuti Whatsapp Channel Republika