Sabtu 21 Nov 2015 07:25 WIB

Rektor UI: Mahasiswa Jangan Hanya Kejar Nilai Akademis

 Rektor UI Prof Muhammad Anis membuka IYLF 2015, Jumat (20/11)
Foto: dok PPSDMS
Rektor UI Prof Muhammad Anis membuka IYLF 2015, Jumat (20/11)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Rektor Universitas Indonesia (UI), Mohammad Anis,berpesan agar mahasiswa tidak hanya mengejar nilai akademis. Namun harus siap menghadapi tantangan global.

"Mahasiswa menghadapi berbagai tantangan, baik akademis, kepemimpinan atau skala makro berupa bonus demografi,Bangsa Indonesia mau ke mana? Mahasiswa dan kaum muda yang bisa menjawabnya," ujar Anis di hadapan 200 peserta Inspiration Youth Leadership Forum (IYLF) yang digelar Rumah Kepemimpinan PPSDMS, Jum'at (20/11) malam.

Posisi mahasiswa sangat penting dalam mewujudkan cita-cita nasional. "Karena itu, harus menjaga idealisme dan identitas, serta berperan dan berkontribusi nyata kepada masyarakat," jelas Anis.

Ia menegaskan mahasiswa tidak bisa hanya berpikir untuk diri sendiri.Peran strategis mahasiswa dapat beraspek moral, akademik atau sosial-politik, misal mengawal regulasi yang dibuat dan dijalankan oleh lembaga publik.

"Ironisnya, kita melihat ada kawan-kawan aktivis yang masuk ke politik atau parlemen, malah larut dengan godaan," tutur Anis.

Direktur Rumah Kepemimpinan PPSDMS Bachtiar Firdaus setuju dengan Anis agar mahasiswa tidak menjadi sebatang lilin yang menerangi sekeliling tapi terbakar diri sendiri. "Mahasiswa harus mempertahankan idealisme agar tidak hanyut atau larut," ujar Bachtiar.

IYLF sendiri diikuti mahasiswa dari perguruan tinggi di Jakarta, Bogor, Bandung dan Medan. "Acara ini untuk kampus di wilayah Indonesia Barat, sebelumnya untuk wilayah Timur Indonesia diadakan di Surabaya. Peserta tak hanya berdiskusi, tapi melakukan pemberdayaan sosial-ekonomi di lingkungan, antara lain eks-lokalisasi Dolly," ungkap.

Forum kaum muda yang berlangsung Jumat-Ahad (20-22 November) akan diisi dialog bersama Dahlan Iskan (Meneg BUMN 2011-2014), Tri Mumpuni (sociopreneur), Dalu Nuzul Kirom (penggagas Melukis Harapan Dolly), dan Teresa Birks (British Council).

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement