Ahad 22 Nov 2015 15:02 WIB

Kualitas Akademik Keislaman Mahasiswa Unisba Meningkat

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Andi Nur Aminah
Kuliah lapangan mahasiswa Unisba
Foto: dokrep
Kuliah lapangan mahasiswa Unisba

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kualitas akademik bidang ruhuddien atau keislaman mahasiswa mengalami peningkatan. Hal itu, terlihat pada presentase mahasiswa yang mendapatkan nilai minimal B saat pesantren mencapai 90 persen yang terjadi di Universitas Islam Bandung (Unisba).

Capaian tersebut, melampaui target yang ditetapkan Unisba sebesar 75 persen. "IPK rata-rata lulusan kami pun meningkat," ujar Rektor Unisba Thaufiq S Boesoirie di acara Peringatan Milad ke 57 Unisba, akhir pekan lalu.

Menurut Thaufiq, IPK rata-rata lulusan pada tahun akademik 2012/2013 sebesar 3,08. Pada 2013/2014 naik menjadi 3,11 dan pada 2014/2015 meningkat menjadi 3,14. Presentase mahasiswa yang lulus tepat waktu studi empat tahun mencapai 50 persen sesuai dengan yang dicanangkan di awal tahun akademik 2013-2014. "Memang rata-rata lama studi di Unisba saat ini masih 4,65 tahun," katanya.

Thaufiq mengatakan, dari segi kualitas akademik, Unisba selalu berusaha mengerjakan dan menargetkan yang terbaik. Khususnya, yang terkait dengam karakter Islamnya bahwa Unisba adalah Perguruan tinggi  yang rahmatan lilalamin. "Tapi, tidak ekstrim," katanya.

Bahkan, kata Thaufiq, keberanian Unisba untuk menggunakan piranti lunak Silabus Plus sejak tiga tahun lalu, setara dengan yang digunakan Oxford University. Hasilnya, dalam peningkatan pelayanan akademik serta pencapaian atmosfer pendidikan yang tinggi menyebabkan Unisba dikenal (well recognize) di dunia pendidikan tinggi Uni Eropa.

Selain itu, sebagai Perguruan Tinggi terkemuka Regional Asia, tahun ini, Unisba menerima penghargaan The Best Regional University di bidang education sphere dari Europe Bussiness Assembly Oxford. Rektor mengatakan,  Unisba juga telah menerima award dari Indonesia Quality Award sebagai perguruan tinggi dengan kualifikasi Early Improvement berdasarkan standar penilaian berbasis Baldrige Excellence Framwork.

Ini, diakui dan diaplikasikan pada sebagian besar perguruan tinggi dan organisasi pemerintahan Amerika Serikat. "Alhamdulillah, penghargaan datang sendiri kalau kita berprestasi," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement