REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Rektor Baru terpilih Universitas Andalas (Unand) Padang, Sumatra Barat, Tafdil Husni menjanjikan akan melakukan internasionalisasi terhadap keseluruhan institusi perguruan tinggi tersebut.
"Internasionalisasi ini akan mencakup pembelajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat," katanya saat dikonfirmasi di Padang, Ahad (22/11).
Dia menjelaskan maksud dari internasionalisasi ini yakni menjadikan berbagai elemen institusi memiliki standar tingkat dunia. Beberapa elemen yang masuk rencana ini yakni pelaksanaan kelas bahasa Inggris di semua fakultas bahkan prodi.
Kemudian pemutakhiran data dalam jurnal menggunakan bahasa Inggris. Selain itu melakukan pembaruan beberapa sarana prasarana serta tata kelola berkelas internasional.
"Rektor sebelumnya telah berhasil mengatrol kedudukan Unand di Nasional, tingkat internasional menjadi tantangan kami selanjutnya," imbuhnya.
Salah satu kunci penting bisa berkiprahnya Unand di dunia internasional bila berhasil menggenggam nilai akreditasi regional Asean atau dunia. Saat ini delapan program studi di Unand akan dipercepat untuk meraih akreditasi Asean.
Sedangkan Fakultas Teknik akan dipersiapkan untuk mengikuti penilaian akreditasi ABET. Bila kesemuanya berhasil meraih akreditasi katanya, jalan menuju internasional semakin terbuka lebar.
"Hal ini merupakan perjuangan sulit untuk itu perlu kebersamaan pimpinan bersama civitas akademika melakukannya," ucapnya.
Untuk memperkuat upaya tersebut kata Tafdil, pihaknya akan memaksimalkan potensi sumber daya yang ada dengan pola kolektif dan kolegial. Artinya selain melakukan kebersamaan semua civitas akademika juga mampu membina hubungan baik dengan mitra Unand.
"Kami berharap tidak lebih empat tahun tujuan internasionalisasi tersebut tercapai," katanya.
Sementara itu perwakilan USAID Amerika untuk Indonesia, Abdul Rahman menyebutkan berdasarkan analisis peneliti Arizona State Universitas dikatakan butuh empat tahun bagi Unand meraih predikat di dunia internasional. Menurutnya kendala utama hal tersebut terjadi dalam waktu dekat yakni sulitnya merubah pandangan dosen pada kedisiplinan.
Sebagian besar dosen saat ini katanya, kurang mencerminkan sikap disiplin untuk itu melalui lembaga penjaminan mutu hal tersebut perlu ditanamkan melalui berbagai pelatihan khusus, ucapnya.