Senin 30 Nov 2015 21:24 WIB

Bogor Bertabur Bunga dan Buah Nusantara

Rep: C34/ Red: Yudha Manggala P Putra
Institut Pertanian Bogor
Foto: primaholidaybandung.blogspot.com
Institut Pertanian Bogor

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Akhir pekan lalu, Monas berdiri di Kota Bogor. Namun, alih-alih Monumen Nasional selayaknya di ibu kota Jakarta, Monas yang dimaksud ialah Monumen Nanas.

Susunan menjulang ratusan nanas dan buah-buahan lain tersebut merupakan salah satu pemanis dekorasi Festival Bunga dan Buah Nusantara (FBBN) 2015. Sejumlah dekorasi dan rangkaian acara lain juga turut memeriahkan helatan tahunan Institut Pertanian Bogor (IPB) selama tiga hari (27/11-29/11) itu.

Berbagai kegiatan dihelat dalam FBBN 2015, antara lain Forum Investasi dan Bisnis Buah Nusantara Skala Usaha Kecil dan Menengah, Fruitpreneur Got Talent, Ekspo dan Bursa Bunga dan Buah, Kontes Buah Jeruk dan Mangga, Karnaval Bunga dan Buah Nusantara, serta Ikrar Buah Nusantara yang diikuti 48 Bupati/Wakil Bupati dari seluruh Indonesia.

Di lokasi utama penyelenggaraan acara, yakni Taman Koleksi Kampus IPB Baranangsiang, ratusan produk buah dan bunga nusantara dipamerkan. Jenis lazim seperti alpukat, belimbing, rambutan, durian, dan buah naga tersedia, serta buah yang belum terlalu awam, seperti labu madu dan buah merekel.

Nandar Putra, seorang petani labu madu alias butternut squash, datang jauh-jauh dari Pekanbaru untuk mengikuti helatan itu. Ia mengusung nama kelompoknya, yaitu Asosiasi Petani Butternut Squash Indonesia (APBSI), yang sukses membudidayakan labu madu di seluruh Indonesia.

Berawal dari facebook, Nandar dan 14 anggota APBSI lain sukses menanam dan memasarkan buah asal Belanda itu. Terdapat empat varietas yang ia kembangkan menjadi produk lokal, yakni labuma, matilda, hana, dan jackleen.

Komisaris APBSI itu mengungkap, anggota kelompoknya yang tersebar di Pekanbaru, Bogor, DI Yogyakarta, Solo, dan Tuban, sangat terbantu dengan FBBN 2015. Nandar yang baru kali pertama mengikuti festival bisa bertemu dengan orang-orang baru dan berbagi ide dan inovasi.

"Jadi termotivasi untuk lebih menanamkan kepada masyarakat agar produk buah lokal lebih dicintai daripada buah impor," ungkapnya.

Rektor IPB Herry Suhardiyanto mengungkap, buah nusantara memang lebih unggul daripada buah impor. Seluruh jenis buah yang berasal dari dalam maupun luar negeri, kata ia, dapat tumbuh dan berproduksi optimal di seluruh wilayah Indonesia.

"Buah Nusantara ada sepanjang tahun, silih berganti, rasa lebih enak dan beraneka ragam," tuturnya.

Herry berharap, FBBN mampu mendorong, memfasilitasi, dan mengampanyekan pengembangan buah dan bunga nusantara. Terlebih, Indonesia masuk dalam peringkat 20 besar negara produsen buah tingkat dunia, untuk jenis buah alpukat, pisang, pepaya, nanas, jeruk siam, serta gabungan mangga, manggis, dan jambu biji.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement