REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --- Bagi Anda yang ingin mendapatkanbahan studi kasus yang mendalam tentang perusahaan Indonesia, kini sudah ada majalah iConBizz. Majalah ini sudah diluncurkan Prasetiya Mulya dan Titik Group pada Selasa (8/12) lalu.
Guru Besar Marketing Prasetiya Mulya School of Business and Economics sekaligus Pemimpin redaksi Majalah iConBizz mengatakan Profesor Agus W Soehadi mengatakan, penerbitan majalah iConBizz berawal dari pengalaman pribadi seorang akademisi tentang sulitnya mendapatkan studi kasus mendalam tentang perusahaan di Indonesia. Padahal, banyak sisi menarik dari sebuah kasus pengusaha Indonesia dalam merintis bisnisnya yang dapat dijadikan pelajaran.
“Mengapa seorang pengusaha mau masuk ke sebuah bisnis, apakah berdasarkan keterpaksaan atau adanya opportunity? Lalu, bagaimana proses membangun suatu bisnis dari bukan apa-apa menjadi besar? Bagaimana proses jatuh bangunnya? Semua inilah yang melatarbelakangi majalah iConBizz,” ujar Agus dalam rilis yang diterima Republika, Kamis (10/12).
Dengan mengusung tagline “The Untold Story”, Agus melanjutkan, iConBizz berupaya mengulas perjalanan bisnis seorang pengusaha mulai dari nol hingga bisa menjadi besar dan leading. Majalah ini juga berupaya fokus pada kedalaman sehingga dalam satu edisi hanya akan ada satu perusahaan yang dibahas.
Pada edisi pertama, iConBizz mengulas perjalanan 30 tahun PT Paragon Technology and Innovation atau PTI yang dirintis oleh Nurhayati Subakat. Agus mengatakan, alasan pemilihan PTI lantaran perusahaan tersebut mampu bertransformasi sebagai pemain kosmetik lokal yang menggunakan tema halal lewat brand Wardah. Selain itu, dalam waktu relatif cepat PTI juga mampu bersaing dengan beberapa raksasa kosmetik di Indonesia.
Menurut Agus, banyak hal yang menarik dari PTI, khususnya tentang Wardah. Aspek konsistensi dalam menawarkan value proposition, yaitu kualitas terbaik dengan harga terjangkau, menjadi sorotan dalam ulasan di iConBizz. Faktor disiplin dalam menjalankan good business practice dalam pengertian memiliki komitmen yang tinggi terhadap pemenuhan janji pun memegang peranan penting dalam perjalanan PTI.
Sejak awal, kata Agus, perusahaan ini mempunyai keyakinan dalam mengembangkan dan menjalankan sistem IT yang baik agar seluruh kegiatan dapat dikendalikan dengan baik. Sebagai contoh, perusahaan sudah berusaha mengimplementasikan ERP (enterprise resource planning) walaupun skala usahanya belum begitu besar.
“Soal keberanian untuk melakukan eksperimen, baik untuk membuka pasar baru, pengembangan produk baru, dan pengembangan cara baru dalam pendistribusian produk juga memberikan pelajaran bisnis yang baik,” kata Agus.
Agus mengapresiasi kegigihan berusaha dan kepandaian PTI dalam memanfaatkan momentum . Sebagai contoh, PTI berkolaborasi dengan komunitas hijabers agar dapat memahami gaya hidup dan perilaku dari target pasarnya.
Mengenai iConBizz, Agus menjelaskan, majalah itu menargetkan pembacanya dari kalangan mahasiswa, akademisi, profesional muda, dan pebisnis muda. Majalah iConBizz, kata dia, ingin menekankan bahwa bisnis dapat dibangun dengan berbagai latarbelakang. Sebagai contoh, lanjut Agus, Nurhayati memiliki latar belakang sebagai apoteker dan quality assurance. Dia yang tidak pernah mendalami manajemen, terutama keuangan dan marketing, ternyata mampu membangun usahanya dengan baik.
“Harapannya tentu majalah ini dapat merepresentasikan proses membangun bisnis yang merupakan perjalanan yang panjang dan tidak ada yang instan,” ujarnya.