Kamis 07 Jan 2016 13:52 WIB

Menristek Dorong Riset Inovatif di Bidang Peternakan Sapi

Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Muhammad Nasir.
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Muhammad Nasir.

REPUBLIKA.CO.ID,BOGOR -- Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Muhammad Nasir menyatakan pembangunan dalam bidang peternakan dapat dilakukan dengan riset inovatif.

"Pembangunan dalam bidang peternakan menjadi mutlak diperlukan. Cara ini dirasakan sangat efektif karena riset tersebut dapat menjadi acuan dalam pengembangan bidang peternakan," kata Nasir di Bogor, Jabar, Kamis.

Hal tersebut ia sampaikan dalam sambutannya saat Kunjungan Kerja ke PT Karya Anugerah Rumpin (KAR) Dalam Rangka Meninjau Wujud Keberhasilan Hasil Kerja sama LIPI dan PT KAR dalam "Implementasi Hasil Riset IB Sexing dan Embrio Transfer", khususnya perbaikan genetik sapi lokal, pembibitan, pembiakan, dan pembesaran sapi unggul.

Menurutnya, inovasi di dalam riset sebagai sebuah terobosan pengembangan pemanfaatan pengetahuan, keterampilan teknologi, dan pengalaman untuk menciptakan produk baru yang dapat dilakukan oleh berbagai pihak, baik akademisi maupun praktisi.

"Hari ini kita patut berbangga dan berbahagia bahwa hasil inovasi peternakan sapi yang dihasilkan oleh litbang kita dapat diterapkan pada industri dan masyarakat'."

"Kekhawatiran dan rasa keraguan kita terhadap produk litbang nasional yang dianggap sering kali tidak sesuai dengan kebutuhan industri atau masyarakat tidak sepenuhnya benar," tuturnya.

Ia berharap dengan hasil inovasi dalam sektor peternakan sapi ini, menjadi awal kontribusi iptek dalam mendukung program utama pemerintah dalam ketahanan pangan.

"Karena ketahanan pangan merupakan salah satu target yang ingin diwujudkan pemerintahan saat ini dalam upaya mencapai swasembada pangan, khususnya swasembada daging di tahun 2019.

Selain Menristekdikti, acara tersebut juga dihadiri Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, dan perwakilan Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI Syahruddin Said.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement