Rabu 20 Jan 2016 21:40 WIB

'Ketergantungan Impor Pangan Sulitkan Kehidupan Petani'

Petani
Petani

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pemerintah sebaiknya terus memfasilitasi dan melindungi para petani, karena hingga kini Indonesia masih tergantung kepada impor pangan, bukan hanya soal pemenuhan bibit tetapi juga produk pangan lainnya seperti beras, garam dan sayuran lainnya.

"Terus terang kami di IPB prihatin melihat kondisi ini karena adanya ketergantungan impor pangan akan menyulitkan kehidupan para petani, dan membuat pemerintah tidak akan bisa menjaga harganya ke tingkat yang wajar," kata Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB)Prof. Dr. Herry Suhardiyanto pada sambutan wisuda tahap IV tahun ajaran 2015/2016 di Bogor, Rabu (20/1).

Untuk mengurangi adanya ketergantungan impor pangan, kata Herry, maka pemerintah perlu menata ulang penyaluran pupuk dan perlindungan varitas bibit unggul nasional. Pupuk subsidi untuk petani harus tepat sasaran, tidak boleh lewat agen atau calo hingga mengakibatkan harganya di tingkat petani menjadi mahal.

"Bagaimana mungkin petani dapat memproduksi dengan harga murah dan bisa bersaing dengan negara lain jika harga pupuknya sudah mahal. Itu tidak ditemukan di negara lain khususnya di kawasan ASEAN".

Herry yang menjabat Rektor IPB kedua kalinya hingga tahun 2017 kembali menegaskan, jika pemerintah serius akan mewujudkan swasembada pangan, maka subsidi pupuk dan bibit untuk petani jangan terlalu pelit. Jumlah subsidi pupuk tahun 2015, hanya sekitar Rp 30 triliun terdiri dari subsidi pupuk Rp 28 triliun dan sisanya untuk bantuan benih.

Pada tahun anggaran ini jumlah APBN bisa mencapai sekitar Rp 2.000 triliun, sehingga pantas subsidi untuk pupuk dan bibit harus juga naik jika pemerintah serius akan mewujudkan swasembada pangan.

"Bagaimana mungkin petani Indonesia akan mampu berswasembada pangan jika perhatian pemerintah dan anggota dewan belum optimal dalam menaikkan mata anggarannya," katanya.

Pada kesempatan itu ia juga mengatakan, IPB hingga kini sudah mengeluarkan 133.778 alumni, yang tersebar di berbagai bidang. Bukan hanya sektor pertanian secara luas, tetapi juga banyak yang menyasar pada sektor jasa keuangan lainnya.

"Saya sangat mengharapkan agar alumni IPB dapat memberikan citra positif dan mampu meningkatkan kerja samanya guna kemajuan almamater. Kalian telah menempuh pendidikan di IPB harus mampu berdaya saing secara bermartabat," pesan Herry.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement