REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Sebanyak 72 peserta dari sejumlah negara di ASEAN termasuk 100 orang dari Indonesia mengikuti "ASEAN University Youth Summit" di Universitas Teknologi Sumbawa (UTS), Nusa Tenggara Barat, Senin (25/1).
Acara "ASEAN University Youth Summit" yang berlangsung 24-28 Januari itu diikuti 72 peserta dari luar negeri, di antaranya Malaysia 11 orang, Thailand 17 orang, Kamboja 7 orang, Myanmar 3 orang, Filipina 32 orang, Vietnam 1 orang, dan Singapura 1 orang dan sekitar 100 orang peserta dari Indonesia.
Wakil Gubernur NTB H Muhammad Amin di Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) Kabupaten Sumbawa saat membuka acara itu mengatakan mahasiswa sebagai generasi muda bangsa harus mampu meningkatkan potensi diri terutama dalam bidang kewirausahaan sosial.
"Karena dengan metode kewirausahaan sosial dapat menimbulkan 'multiplier effect' dalam bidang ekonomi dan menciptakan kesejahteraan sosial kepada masyaralat secara luas," katanya.
Menurut wagub, kewirausahaan sosial sangat dibutuhkan agar dapat bersaing dalam menyambut era masyarakat eekonomi ASEAN atau MEA. Karena itu, mahasiswa sebagai generasi muda harus dapat meningkatkan kreativitas dan inovasinya, sehingga dapat bersaing di era yang semakin modern.
Selain itu, wagub juga mengatakan jika Provinsi NTB saat ini menjadi daerah favorit penyelenggaraan "event" nasional maupun internasional. Dengan banyaknya kegiatan yang diselenggarakan di provinsi ini, dapat memberikan dampak positif tidak hanya dalam bidang ekonomi, tetapi juga dalam bidang sosial dan budaya.
Sementara itu, Plt Bupati Sumbawa H Rasyidi mengapresiasi terselenggaranya acara internasional tersebut, karena memasuki MEA 2016 sebagai bagian dari negara-negara ASEAN dapat bersinergi dalam memajukan ekonomi ASEAN yang maju dan sejahtera.
"Saya berharap dengan pertemuan ini, semakin merekatkan hubungan antara negara-negara ASEAN tidak hanya dalam bidang ekonomi, tetapi juga dalam bidang pendidikan," katanya.