REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir mengatakan produk inovasi riset yang dihasilkan oleh para peneliti di perguruan tinggi dapat menggerakkan perekonomian bangsa, khususnya jika dijembatani oleh dunia industri.
"Kuncinya adalah pada produk inovasi karena jika dikolaborasikan dengan industri akan menggerakkan ekonomi, akan ada pabrik baru dan menyerap tenaga kerja baru," kata Menristekdikti M Nasir, Rabu (9/2).
Nasir mengatakan Kemenristekdikti melalui Dirjen Riset dan Pengembangan akan melakukan koordinasi kepada seluruh industri yang telah berkontribusi dalam riset di Indonesia, dengan melakukan pemetaan sasaran kerja sama pada tiga pihak, yakni pemerintah, badan usaha milik negara (BUMN), dan perusahaan swasta atau industri swasta.
Menurutnya, pemetaan dunia industri menjadi penting agar hasil riset inovasi para peneliti lebih berdampak langsung dan memberikan manfaat kepada masyarakat luas.
Selain itu, kerja sama dengan peneliti luar negeri juga dapat mendorong tumbuh hasil inovasi riset yang berbasis industri, salah satunya Kemenristekdikti sudah melakukan penandatanganan dengan beberapa negara, antara lain Inggris, Prancis, dan Republik Cheko.
Sebelumnya, Kemenristekdikti melalui Dirjen Penguatan Inovasi melakukan kontrak inovasi dengan enam perguruan tinggi dan dunia industri yang meliputi pendanaan tujuh proposal riset untuk dikembangkan.
Hilirisasi produk hasil riset dan pengembangan ini diharapkan dapat menjembatani para peneliti dengan para akademisi dan pelaku di bidang bisnis dan pemerintah.
Ketujuh proposal inovasi hasil riset, yakni Start Up Industri Benih Padi 3S yang diajukan oleh IPB, Hilirisasi Produk-produk Alat Kesehatan Unggulan oleh UGM dengan kerja sama beberapa PT yang bergerak di bidang kesehatan, Pengembangan dan Produksi Radar Nasional oleh ITB Bandung dan Teknologi Unggulan Produksi Biodisel, UI.
Produk selanjutnya adalah Base Stasion dan Smatphone 4G oleh ITB Bandung, Pengembangan Industri Pembibitan Sapi Lokal Berbabis Iptek dari Universitas Hasanuddin, serta Konsep Inovasi Desain Fish Carrier oleh ITS.