Kamis 17 Mar 2016 03:53 WIB

Peneliti UNAIR Teliti Sampel Virus Flu Burung di Jawa Timur

Rep: Binti Sholikah/ Red: Dwi Murdaningsih
Flu Burung jenis H7N9.
Foto: drugdiscovery.com
Flu Burung jenis H7N9.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA – Avian Influenza Research Center (AIRC) Universitas Airlangga Surabaya bekerja sama dengan Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur meneliti virus flu burung yang terjadi di Lamongan dan Banyuwangi. Sebanyak 5.000 unggas di Banyuwangi dan 700 unggas di Lamongan dilaporkan mati karena virus flu burung (H5N1).

Kepala AIRC UNAIR, Profesor CA Nidom, mengatakan, sebanyak 14 peneliti telah diterjunkan ke lapangan untuk mengambil sampel virus di Banyuwangi dan Lamongan. Di Lamongan, UNAIR menerjunkan 12 peneliti termasuk peneliti dari Jepang. Sedangkan di Banyuwangi hanya dua peneliti karena sudah ada tim lengkap dari Dinas Peternakan.

“Sampel sudah diterima AIRC UNAIR, dalam pekan ini disegerakan hasilnya,” ujarnya saat dihubungi wartawan, Rabu (16/3).

Dia menjelaskan, di Lamongan, para peneliti mengambil sekitar 20 sampel dari peternak dan penjual di lokasi kejadian. Sedangkan di Banyuwangi, UNAIR tidak menerjunkan tim khusus, sehingga menunggu dari Dinas Peternakan Banyuwangi.    

“Kita analisis misalnya ada outbreak di Banyuwangi dan Lamongan atau tempat lain apakah virus ini masih virus lama yang sedang bersirkulasi atau virus baru dari luar dengan pola mutasi tang berbeda,” ucapnya.

Seorang peternak di Banyuwangi juga sempat diperiksa karena mengalami sakit dan sempat diduga terjangkit penyakit yang berasal dari hewan (zoonosis). Namun, dia memastikan peternak tersebut negatif flu burung.

Secara terpisah, Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Jawa Timur, Iswahyudi, menjelaskan, kasus flu burung di Banyuwangi terjadi di dusun Wringinagung, Desa Sumberrejo, Kecamatan Gambiran. Jenis unggas yang terjangkit dan mengalami kematian yakni itik, mentok dan ayam. Menurutnya, kematian unggas mulai terjadi sejak awal bulan Maret 2016, tetapi peternak baru melaporkan kepada petugas dinas terkait pada 8 Maret 2016. Sedangkan kasus flu burung di Lamongan tepatnya terjadi di Desa Sembung, Kecamatan Sukorame. Kasus kematian unggas terjadi pada 10 Maret 2016 pada unggas jenis ayam.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement