Kamis 17 Mar 2016 21:45 WIB

UMY Sematkan Gelar Doktor Honoris Causa kepada Mahatir Muhammad

Rep: Yulianingsih / Red: M Akbar
Mantan Perdana Menteri Malaysia, Tun Dr. Mahatir Mohamad (kedua kiri) memasuki ruang sidang saat acara penganugerahan gelar Doktor Honoris Causa di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), DI Yogyakarta, Kamis (17/3).
Foto: Antara/Andreas Fitri Atmoko
Mantan Perdana Menteri Malaysia, Tun Dr. Mahatir Mohamad (kedua kiri) memasuki ruang sidang saat acara penganugerahan gelar Doktor Honoris Causa di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), DI Yogyakarta, Kamis (17/3).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahatir Muhammad dianuerahi gelar Doktor Honoris Causa dari Universitas Muammadiyah Yogyakarta (UMY) dalam rapat senat terbuka di Sportorium UMY, Kamis (17/3).  Mahatir mendapat gelar kehormatan tersebut karena aktivitasna di bidang perdamaian dunia dan Islam.

Rektor UMY, Bambang Cipto mengatakan, gelar kehormatan tersebut sangat cocok untuk mantan perdana menteri Malaysia ini. "Bidang perdamaian dan Islam sangar cocok untuk beliau, karena peran dan usahanya menyuarakan perdamaian dan Islam di dunia," ujarnya.

Salah satu program yang dilakukan Mahatir Muhammad untuk usaha pperdamaian dunu ini adalah berdirinya Mahatir Global Peace Scool (MGPS). Program ini merupakan kerjasama UMY dangan Yayasan Perdana Global Peace Foundation (PGPF. Program ini sudah dilaksanakan 4 kali .

"Tun Mahatir memang sangat konsen dan benar-benar teguh dalam memegang konsep dan pemikirannyya untuk mewujudkan perdamaian dunia. Karenanya gelar in sangat cocok untuk beliau," katanya.

Pemberian gelar Doktor HC ini menurut Bambang juga sebagai kontriibusi UMY untuk dunia. Gelar inipun menurut Bambang baru pertama diberikan pada aktivis perdamaian dunia.

Dalam pidatonya pada pemberiana gelar HC tersebut, Mahatir menceritakan kerugian akibat perang dunia pertama dan kedua yang menyebabkan meninggalanya 70 milyar manusia lebih. Perang yang terjadi di Timur Tengah juga menyebaban kerugian tidak sedikit. Ribuan ibu dan anak-anak meninggal. Karena itulah pentingnya perdamaian dunia, gerakan perdamaian dunia.

Mahatir sendiri baru pertama memperoleh gelar doktor HC dibidang perdamaian dunia tersebut.

"Penganugerahan ini punya makna yang besar bagi saya karena ini berarti apa yang sudah saya kerjakan selama ini diakui oleh salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia. Saya tentu bangga dan berterima kasih," ujar Mahathir usai penganugerahan tersebut.

Menurutnya,  perang adalah suatu kejahatan dimana orang-orang yang memicu atau menghendaki adanya peperangan harus dihukum. Perang hanyalah tindakan pembunuhan dan bukanlah solusi dari segala konflik atau pertikaian. Dan solusi sebenarnya dari konflik pertikaian adalah perdamaian itu sendiri.

Diakuinya, setiap negara atau kelompok yang berkonflik harus mengupayakan penyelesaian masalahnya dengan jalan perdamaian, bukan peperangan. "Dan saya menyayangkan adanya peperangan sesama negara Islam. Karena pada dasarnya, mereka hanya mengaku diri sebagai Islam, tapi tidak menjalankan ajaran Islam. Islam tidak mengajarkan peperangan, Islam justru mengajarkan perdamaian," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement