REPUBLIKA.CO.ID,MALANG -- Sekjen Kemenag Prof. Dr. Nur Syam mengatakan perguruan tinggi dianggap mempunyai peran strategis dalam rangka sosialisasi implementasi jaminan produk halal.
Perguruan tinggi yang mempunyai banyak SDM, yaitu mahasiswa dan dosen bisa menjadi kader jaminan produk halal. Sedangkan infrastruktur seperti laboratorium bisa menjadi media untuk menguji coba produk-produk halal.
Selain UB, saat ini ada enam perguruan tinggi yang sudah mulai berkomitmen untuk melakukan penjaminan terhadap produk halal, yaitu ITS, IPB, Unair, UGM, Undip, dan ITB. "Beberapa perguruan tinggi seperti Undip akan mengadakan seminar internasional terkait halal toyyib, sedangkan ITB sudah mengadakan diskusi tentang jaminan produk halal toyyib," kata Sukoso.
Saat ini, tuntutan produk halal sudah menjadi trend setter bagi masyarakat internasional. Bahkan, negara-negara maju saat ini sudah mulai berkomitmen untuk menawarkan konsep pariwisata halal kepada masyarakat internasional.
Salah satu contohnya adalah Jepang yang sangat peduli pada produk halal. Menjelang 2020 Jepang sudah mempersiapkan diri untuk menjadikan Tokyo sebagai destinasi halal. Sehingga, pada 2020 ketika olimpiade digelar di Tokyo, wisatawan tidak perlu cemas untuk berkunjung ke Jepang.