REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -– Universitas Nasional terus berupaya meningkatkan pelayanan akademik untuk mahasiswa dan dosennya. Antara lain dengan menciptakan lingkungan pembelajaran yang memanfaatkan kemajuan teknologi multimedia terkini. Untuk itu, Universitas Nasional tengah menyiapkan cyber library dan membangun Menara UNAS, yang akan digunakan sebagai pusat kegiatan Sekolah Pascasarjana.
Cyber Library merupakan bentuk perpustakaan yang lebih banyak memanfaatkan sumber-sumber pustakan elektronik dengan open access berupa e-books, e-journals, e-theses, subject gateways, software, conference proceeding, serta pembelajaran bentuk video dan terhubung dengan ratusan laman perpustakaan pilhan di seluruh dunia.
‘’Pembangunan cyber library ini akan segera dimulai dan kami pastikan dalam satu semester ke depan segala kebutuhan literatur dan bahan bacaan dosen dan mahasiswa dapat tersedia dan diakses kapanpun dan dimanapun mereka berada,’’ ungkap Rektor Universitas Nasional, Dr El Amry Bermawi Putera, M.A saat memberikan sambutan dalam acara wisuda Universitas Nasional, periode I tahun akademik 2015/2016 di JCC, Sabtu (26/3).
Rencana pembangunan cyber library ini didukung oleh Ketua Kopertis Wilayah III, Dr. Ir. Illah Sailah. Illah menyambut baik untuk melakukan open course dengan membuka akses literatur melalui intenet. Hal ini akan mengembangkan Universitas Nasional ke depan menjadi universitas berskala Internasional yang mahasiswanya tersebar di segala penjuru dunia.
‘’Dengan melakukan open course artinya dapat open registered sehingga jumlah mahasiswa saat ini dapat berkembang 5 tahun ke depan mencapai 60 ribu karena bisa berasal dari berbagai daerah bahkan dari ASEAN juga. Untuk itu, aset dosen juga harus dikembangkan harus sesuai dengan zaman,’’ ungkap Illah dalam siaran persnya yang diterima Republika.co.id, Ahad (27/3).
Menurut Illah, Univervsitas Nasional memiliki masa depan yang cerah. Selain produktif menelurkan guru besar, universitas ini juga masuk ke jajaran atas perguruan tinggi di tidak hanya di jabodetabek namun juga di Indonesia.
‘’Masuk 59 besar dari 3.320 perguruan tinggi di Indonesia itu baik sekali, apalagi di Kopertis wilayah III, Universitas Nasional masuk peringkat 6 dari 331 PTS yang ada di wilayah Jabodetabek. Dalam dua tahun, UNAS sangat produktif menelurkan 2 guru besar, jadi total 13 orang guru besar yang dimiliki oleh Universitas Nasional. Ini adalah sesuatu yang langka dan juga aset bagi Universitas ke depannya,’’ ungkap Illah.