Jumat 01 Apr 2016 15:05 WIB

Mahasiswa UNAIR Juara Debat Nasional Ekonomi dan Pendidikan

Rep: Binti Sholikah/ Red: Dwi Murdaningsih
  Pekerja menyelesaikan pembangunan Infrastuktur transpotrasi massal di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Selasa (5/5).  (Republika/Prayogi)
Foto: Republika/Prayogi
Pekerja menyelesaikan pembangunan Infrastuktur transpotrasi massal di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Selasa (5/5). (Republika/Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA - Tiga mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) Surabaya meraih Juara I Lomba Debat Nasional Pendidikan dan Ekonomi di Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (Uhamka) Jakarta. Tim Unair tersebut menyisihkan 16 tim lainnya di ajang yang diselenggarakan dari 18-20 Maret 2016.

Ketiganya yakni Akhmad Mukhlason dari Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Iqhbal Hisyam Fikar Satria Johan dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis, dan Marta Widyawati juga dari FIB. Iqhbal menyatakan, lomba tersebut bagian dari acara Ikatan Mahasiswa Pendidikan Ekonomi seluruh Indonesia yang lokasinya di Uhamka. Peserta berasal dari 14 universitas dari berbagai daerah di Jawa dan Sumatera.

"Debat ini memang lebih banyak diikuti oleh universitas yang memiliki program studi pendidikan, namun tema debat yang menarik membuat kami tertarik untuk mengikuti debat tersebut. Apalagi panitia memberikan lampu hijau kalau kami walaupun tidak berasal dari fakultas pendidikan tetap diperbolehkan untuk ikut serta," ucap Iqhbal, melalui siaran pers, Kamis (31/3).

Iqbal mengaku, di ajang tersebut, ia bersama kedua temannya berjuang lebih ekstra dibandingkan 16 tim yang lain. Sebab, jumlah keseluruhan tim yang ganjil membuat salah satu dari delapan tim yang lolos babak penyisihan pertama harus menghadapi tim ketujuh belas.

“Kebetulan dari segi skor kita tim nomor delapan, jadi untuk bisa lolos ke babak selanjutnya kami harus melawan tim yang tidak mendapat lawan tadi,” ungkapnya.

Beruntung, mereka kemudian bisa unggul dan melenggang ke babak selanjutnya. Di babak delapan besar, mereka menghadapi Universitas Negeri Semarang (UNNES) yang merupakan juara di perhelatan tahun sebelumnya. Kemudian di babak final tim Unair melawan Universitas Jambi.

Akhmad Mukhlason berharap ke depan perhatian terhadap ajang debat di UNAIR bisa terus ditingkatkan mengingat debat mampu membuat mahasiswa bisa semakin kritis dalam berpikir mengenai berbagai persoalan bangsa.

“Dalam debat, kita tidak hanya berpikir soal bagaimana mengkritik namun juga memikirkan solusi menghadapi permasalahan yang ada,” kata mahasiswa Sastra Indonesia angkatan 2012 ini.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اَنَّ اللّٰهَ يَسْجُدُ لَهٗ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَمَنْ فِى الْاَرْضِ وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُ وَالنُّجُوْمُ وَالْجِبَالُ وَالشَّجَرُ وَالدَّوَاۤبُّ وَكَثِيْرٌ مِّنَ النَّاسِۗ وَكَثِيْرٌ حَقَّ عَلَيْهِ الْعَذَابُۗ وَمَنْ يُّهِنِ اللّٰهُ فَمَا لَهٗ مِنْ مُّكْرِمٍۗ اِنَّ اللّٰهَ يَفْعَلُ مَا يَشَاۤءُ ۩ۗ
Tidakkah engkau tahu bahwa siapa yang ada di langit dan siapa yang ada di bumi bersujud kepada Allah, juga matahari, bulan, bintang, gunung-gunung, pohon-pohon, hewan-hewan yang melata dan banyak di antara manusia? Tetapi banyak (manusia) yang pantas mendapatkan azab. Barangsiapa dihinakan Allah, tidak seorang pun yang akan memuliakannya. Sungguh, Allah berbuat apa saja yang Dia kehendaki.

(QS. Al-Hajj ayat 18)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement