REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Universitas Cenderawasih (Uncen) Jayapura mengalami kekurangan dosen. Rektor Uncen, Onesimus Sahuleka menjelaskan, Uncen memiliki 612 dosen dengan mahasiswa sebanyak 15 ribu orang. Jumlah dosen ini tidak mengalami penambahan selama beberapa tahun setelah kebijakan moratorium dosen. Pegawai Negeri Sipil (PNS) diberlakukan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB).
"Padahal minat pendidikan tinggi di sini cukup besar," ujar Onesimus kepada wartawan di Bandara Sentani Jayapura, Papua, Selasa (19/4).
Atas kondisi ini, dia menilai, pemerintah pusat memang harus memberi kebijakan afirmasi khusus penambahan dosen PNS di Papua. Kebijakan afirmasi di Papua tidak bisa disamakan dengan daerah lain akibat situasi dan kondisi yang berbeda antara Papua dan wilayah lain.
"Jika afirmasi khusus bisa diberikan pemerintah, tentunya kita sangat mengharapkan dapat duduk sama rendah dan berdiri sama tinggi di masa mendatang dengan kampus di wilayah lainnya," kata Onesimus.
Onesimus juga memberikan pandangannya mengenai program pemerintah pusat dalam menghadapi kekurangan dosen, yakni Nomor Induk Dosen Khusus (NIDK). Menurut dia, jika kebijakan ini diterapkan maka pembiayaan dosen pun menjadi tanggungjawab kampus. Sementara dari sisi kampus masih sulit membiayai dosen karena keterbatasan biaya ini. Sebagai informasi, dia menjelaskan rasio ideal dosen dan mahasiswa pada bidang ekstakta sebanyak 1:30. Sementara di bidang sosial rasionya adalah 1:35.