REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Puluhan mahasiwa pecinta alam Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMS) mengampanyekan anti-asap dengan melarang civitas kampus menyalakan kendaraan untuk memperingati Hari Bumi pada 22 April.
Ketua Muhammadiyah Pecinta Alam Semesta (Mupalas) Surabaya, Eko Ulil Albab, di Surabaya, Jumat (22/4), mengatakan tingginya tingkat polusi di perkotaan mengakibatkan bumi semakin tercemar, sehingga dengan Hari Bumi, maka masyarakat diingatkan untuk peduli dengan bumi.
"Kerusakan alam yang terjadi sekarang ini, akibat ulah manusia. Kami lngin mengembalikan mulai hal yang terkecil, seperti mensterilkan kampus dari asap kendaraan selama sehari," kata dia.
Meskipun apa yang dilakukan belum bisa mengurangi pencemaran udara secara signifikan, lanjutnya, namun ada pesan yang bisa disampaikan dalam peringatan Hari Bumi yaitu pentingnya menjaga lingkungan.
"Pesan yang ingin kami sampaikan ini diharapkan mendorong kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan, khususnya dari polusi udara," terangnya.
Dalam kesempatan itu, Wakil Rektor UMS, Aziz Alimulhidayat menuturkan kegiatan positif yang dilakukan mahasiswa ini sekaligus merupakan bentuk kampanyepeduli lingkungan.
"Saya bangga, ini sekaligus melestarikan alam dan ekosistem harus dijaga. Saya juga berpesan kegiatan semacam ini harus dilakukan secara berkelanjutan, untuk membangun kesadaran di tingkat civitas," tuturnya.
Dalam kesempatan itu, para mahasiswa pecinta lingkungan Muhammadiyah juga menggelar aksi teatrikal. Dengan membawa tiruan bola dunia dan rumput mengering sebagai simbol ajakan para mahasiswa kepada semua komponen untuk lebih peduli pada lingkungan.
Sebelum memasuki kampus, para mahasiswa pecinta lingkungan ini menghadang pengendara yang akan masuk ke kampus, baik mahasiswa, dosen maupun karyawan di pintu gerbang kampus.
"Sempat kaget karena harus mematikan mesin kendaraan jika mau ke kampus, namun setelah dijelaskan bahwa hari ini adalah peringatan hari bumi, saya kemudian mendukung aksi hari tanpa asap sehari ini," kata salah satu mahasiswa UMS, Ririn.
Ikuti Whatsapp Channel Republika