REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- IPB meluncurkan Green Movement bertepatan di Hari Bumi, yang merupakan salah satu dari empat elemen Green Campus yang sedang digagas oleh perguruan tinggi negeri tersebut.
"Green Movement upaya untuk mengajak dan mengedukasi mahasiswa sebagai sivitas kampus yang jumlahnya paling banyak untuk menerapkan perilaku ramah lingkungan," kata Rektor IPB Herry Suhardiyanto, di Bogor, Jumat (22/4).
Green Movement digagas oleh Biro Hukum, Promosi dan Humas IPB bekerja sama dengan BEM Keluarga Mahasiswa IPB, dan organisasi kemahasiswaan (Ormawa) aktivitas lingkungan ditandai dengan aksi nyata bersih-bersih di unit kerja kampus.
Herry mengatakan, green movement meliputi upaya penggunaan botor air minum isi ulang, tas belaja pakai ulang, sebagai langkah mengurangi penggunaan plastik di lingkungan kampus.
Melakukan penghematan energi dengan mobil listrik serta penggunaan sepeda, serta pengelolaan kantin dengan prinsip keamanan pangan, menjaga biodiversitas kampus.
"Sejak 2011 sudah digagas IPB sebagai kampus biodiversitas. Dengan fokus melibatkan mahasiswa serta dosen yang kompeten di bidangnya," katanya.
Menurutnya, IPB merancang green movement berkelanjutan dengan membangkitkan kesadaran dan kepedulian mahasiswa untuk bersama-sama berprilaku hidup ramah terhadap lingkungan. "Green Movement bagian dari program green campus yang kita targetkan tercapai di tahun 2020," katanya.
Herry menambahkan, sebagai kampus hijau ramah lingkungan IPB menerapkan penghematan eneri, rendah emisi, mengkonservasi sumber daya dan meningkatkan kualitas lingkungan, dengan mendidik sivitasnya untuk menjalankan pola hidup sehat dan menciptakan iklim belajar yang kondusif serta berkelanjutan.
Ketua Tim Green Campus IPB, Agus Oman Sudrajat menyebutkan gerakan IPB menuju green campus 2020 bertujuan untuk mengembangkan perilaku sivitas IPB yang berwawasan lingkungan, mewujudkan kampus yang ramah lingkungan (rendah emisi, pengurangan sampah, budaya ramah lingkungan), menciptakan kondisi aman, nyaman dan kondusif.
"Agenda besar green movement adalah 'eco-labelling' kantin sehat, mengurangi penggunaan plastik, mendorong menggunakan tumbler dan ecobag, pengelolaan sampah secara terintegrasi," katanya.
Selain itu, lanjut dia, green movement IPB memiliki gerakan "Hayu Atuh! yakni gerakan dengan konsep tematik setiap harinya mengkampanyekan kepedulian terhadap lingkungan dan kearifan lokal melalui media offline maupun online.
"Gerakan Hayu Atuh meliputi Senin hayu gunakan ecobag, Selasa hayu sepedahan, Rabu nyunda-ngebatik, Kamis hayu nginggris, Jumat hayu jalan dan Sabtu Hajojing atau hayo joggging enjing-enjing," katanya.