Rabu 27 Apr 2016 21:30 WIB

Mahasiswa Belajar Pelestarian Burung di Gorontalo

Burung (ILustrasi)
Foto: Google
Burung (ILustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Gorontalo belajar tentang pengamatan dan pelestarian burung dari sejumlah praktisi yang bergelut di bidang itu.

Tiga praktisi yang hadir berbagi ilmu dan pengalaman dengan mahasiswa tersebut di Gorontalo, Rabu (27/4), yakni penggiat konservasi Burung Maleo Iwan Hunowu, ahli biodiversitas burung Panji Fauzan, serta Koordinator Program Burung Indonesia untuk Gorontalo Amsurya Warman Amsa.

"Kami baru kali ini mendapatkan materi tentang kehidupan burung dan praktik pengamatannya di lapangan. Sangat menambah wawasan, apalagi disertai penjelasan habitat dan status burung-burung endemik di Sulawesi," kata mahasiswa semester VI Jurusan Biologi Mohamad Irsad.

Sejumlah mahasiswa juga membahas tentang mitos-mitos terkait burung yang berkembang di masyarakat, sehingga membuat burung tersebut ditakuti atau justru dibunuh.

Fenomena lain yang mendapatkan perhatian dunia adalah migrasi sejumlah spesies burung, yang singgah mencari makan di negara lain, termasuk di salah satu area di Indonesia yakni Danau Limboto, Provinsi Gorontalo.

"Contohnya burung Cerek Kernyut yang migrasi dari bumi bagian Utara dan mampir di Danau Limboto untuk makan. Burung adalah indikator keanekaragaman hayati, karena hidup di seluruh habitat di dunia dan peka terhadap perubahan lingkungan," kata Panji Fauzan.

Sementara itu Iwan Hunowu memperkenalkan ragam burung-burung endemik di Kawasan Wallacea yang melimpah spesiesnya, namun populasi terus menurun dan terancam punah.

Menurutnya mahasiswa dapat menjadi agen-agen biodiversitas, yang bisa berperan dalam upaya pelestarian burung-burung tersebut.

Kuliah bersama para praktisi tersebut merupakan rangkaian kegiatan Hari Migrasi Burung Dunia atau World Migratory Bird Day (WMBD), yang digagas Gorontalo Biodiversity Forum.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement