REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sejauh mana kalangan pendidik peduli dengan tayangan televisi? Sejauh mana pembuat tayangan TV peduli pada misi pendidikan? Adakah titik temu dan wahana untuk saling berkontribusi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan membangun karakter anak bangsa? Bagaimana sinergi antara kepentingan edukasi dan kehendak berekspresi?
Beberapa pertanyaan besar itulah yang akan didiskusikan dalam talkshow/ diskusi strategis bertema “Wajah Pendidikan Dalam Serial TV Kita” yang akan digelar di aula lantai 6, gedung A, Kampus Uhamka Pasar Rebo, Jakarta, Kamis (28/4), mulai pukul 13.00 WIB.
Diskusi yang diadakan oleh FKIP Uhamka bekerja sama dengan Lembaga Seni Budaya dan Olahraga PP Muhammadiyah itu akan menampilkan nara sumber berkompeten yaitu Arturo Gunapriatna MSn (dosen IKJ dan anggota Lembaga Sensor Film/ LSF) dan Dani Sapawie (line producer Sinemart).
Dr Edy Sukardi sebagai tuan rumah juga akan memberikan pandangan-pandangannya sebagai tokoh pendidik. Dua aktor juga akan hadir untuk ikut berbagi dan mendengar suara khalayak penonton, yaitu Stefan William dan Fathir Muchtar.
Siaran pers panitia yang diterima Republika, Rabu (27/4) menyebutkan, diskusi tersebut diharapkan akan menyehatkan ruang dialog yang saat ini gencar digelar di berbagai media sosial. Perang opini dalam bentuk twitwar misalnya terjadi dari detik ke detik. Likers dan haters menggelar perang kata di dunia maya.
Di alam demokrasi, perbedaan dan perdebatan sengit itu mendapat ruang. Namun, tanpa upaya untuk membuka ruang dialog yang lebih jernih dan saling membuka diri, dialog yang saling menenggelamkan dan menafikan satu sama lain akan terjadi dan berdampak buruk bagi seluruh pemangku kepentingan.
Diskusi ini akan dihadiri antara lain oleh mahasiswa FKIP yang notabene calon pendidik. Dengan demikian masukan kritis sekaligus bekal pemahaman dari dan bagi calon pendidik diharapkan akan memberi dampak yang signifikan bagi seluruh elemen yang terlibat dalam putaran diskusi ini.
Sebagai tindak lanjut, diskusi akan dilanjutkan dengan pengembangan komunitas kine klub di Uhamka, workshop sinematografi, dan produksi serta publikasi karya audio visual mahasiswa Uhamka serta mahasiswa perguruan tinggi lain baik di lingkup perguruan tinggi Muhammadiyah maupun pendidikan tinggi pada umumnya.
Seperti diketahui, Muhammadiyah saat ini memiliki tidak kurang dari 177 perguruan tinggi yang tersebar dari Nanggroe Aceh Darussalam hingga Papua.