REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Indonesia memiliki kekayaan sumber daya manusia yang luar biasa jumlahnya. Namun sumber daya manusia yang berkualitas hanya dihasilkan melalui proses pendidikan yang kreatif, inovatif, dan mengedepankan akhlak mulia.
Hal tersebut mengemuka dalam pertemuan Badan Koordinasi Kerja Sama Politeknik Negeri se-Indonesia. Kegiatan tersebut digelar di Bandung, Jawa Barat, 28 April sampai dengan 1 Mei 2016.
Ketua Forum Direktur Politeknik Negeri Prof Isa Setyasah Toha PhD mengatakan pendidikan vokasi merupakan solusi dalam menghasilkan sumber daya manusia yang siap kerja. “Lulusan pendidikan vokasi mampu bersaing dengan lulusan pendidikan lainnya,” ujar Prof Isa.
Hal senada diungkapkan Direktur Politeknik Bandung (Polban) Dr Rahmad Imbang. “Pada era global pendidikan vokasi sangat tepat untuk mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang berdaya saing tinggi,” ujar Rahmad.
Direktur Pembelajaran Ditjen Belmawa, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) Dr Ir Paristiyanti Nurwardani mengatakan bahwa kualitas pendidikan vokasi akan memberikan layanan yang terbaik untuk anak bangsa Indonesia.
Menurutnya, lulusan pendidikan vokasi memiliki keunggulan baik dari keunggulan, keterampilan maupun pengalaman bekerja (magang) di Industri yang lebih banyak. ”Pemerintah selalu mendorong pendidikan vokasi untuk lebih banyak dan maju lagi,” ujar Paristiyanti.
Ditambahkannya, Presiden Jokowi pada rangkaian kunjungan ke Eropa beberapa minggu lalu, mengatakan akan dilakukan kerja sama pendidikan vokasi dengan lemaga pendidikan di Jerman. Kerja sama pendidikan itu menyangkut beberapa bidang, yaitu teknik industri, kelistrikan, power plant, industri tekstil, kemaritiman, dan lainnya.
Ketua Badan Koordinasi Kerja Sama Politeknik Se-Indonesia Misbah Fikrianto mengatakan kebutuhan akan pendidikan vokasi sangat besar. Hal itu karena masyarakat mengharapkan putra putri bangsa Indonesia memiliki skill dan daya saing yang tinggi.
“Politeknik dengan Politeknik lainnya harus bekerja sama dan berkomitmen untuk terus mengembangkan pendidikan vokasi yang berkualitas,” tegas Misbah Fikrianto.