REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dari total 645.202 pendaftar Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2016, 143.819 orang mengajukan beasiswa Bidikmisi. Namun hanya 24.506 pendaftar atau 17,04 persen yang menerima beasiswa tersebut.
"Tahun ini 24.506 peserta SNMPTN 2016 yang mengambil Bidikmisi dinyatakan lulus, tapi masih harus diverifikasi,” kata Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemebristekdikti), Intan Ahmad dalam konferensi Pers (Konpers) Pengumuman Hasil SNMPTN 2016 di Gedung D Dikti, Senayan, Jakarta, Senin (9/5).
Menurut Intan, verifikasi ini penting agar yang menerima memang benar-benar yang sesuai dengan ketentuan. Jika terbukti tidak sesuai, mahasiswa tersebut tentu tidak akan mendapatkan Bidikmisi. “Kalau terbukti tidak sesuai tentu akan dicopot beasiswanya, akan tetapi tetap diterima sebagai mahasiswa jika memang lulus SNMPTN-nya,” kata Intan.
Intan juga mengungkapkan, Universitas Halu Oleo (UHO), Kendari menjadi kampus yang paling banyak menerima mahasiswa Bidikmisi. Total penerimanya, kata dia, sebesar 1.714 peserta
Menurut Intan, peminat Bidikmisi memang selalu tinggi setiap tahun. Dengan demikian, pemerintah pun berencana meningkatkan kuota penerima dari 60 ribu menjadi 75 ribu di tahun depan. “Yang tahun depan kita masih terus perjuangkan dengan DPR supaya bisa ditambah,” kata Guru Besar Insitut Teknologi Bandung (ITB) ini.
Beriku ini 10 besar PTN penerima mahasiswa Bidikmisi terbanyak:
1. Universitas Halu Oleo (UHO) - 1.714 pendaftar
2. Universitas Negeri Padang (UNP) - 1.192 pendaftar
3. Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) - 853 pendaftar
4. Institut Pertanian Bogor (IPB) - 728 pendaftar
5. Universitas Palangkaraya - 708 pendaftar
6. Universitas Diponegoro (Undip) - 704 pendaftar
7. Universitas Lampung (Unila) - 702 pendaftar
8. Universitas Brawijaya (UB) - 691 pendaftar
9. Universitas Mulawarman (Unmul) - 681 pendaftar
10. Universitas Andalas (Unand) - 674 pendaftar