REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Fakultas Kedokteran (FK) masih menjadi primadona di setiap universitas di seluruh Indonesia. Menurut Ketua Konsil Kedokteran Indonesia (KKI), Bambang Supriyatno, hampir dipastikan peminat FK masih cukup tinggi di sebagian besar kampus.
Bambang menerangkan Indonesia saat ini memiliki 75 Fakultas Kedokteran (FK). Angka tersebut termasuk FK yang swasta maupun negeri. “Dengan rincian jumlah FK akreditas A sebanyak 16, akreditas B sebanyak 32,” kata Bambang dalam Forum Stakeholder Perlindungan Konsumen bertemakan 'Perlindungan Konsumen di Jasa Pendidikan Kedokteran', Rabu (11/5).
Kemudian FK akreditasi C dan C* sebanyak 22 dan lima FK. Menurut Bambang, dari total 75 FK ternyata seringkali ditemukan pihak yang melanggar aturan. Beberapa FK menerima mahasiswa dengan melebihi kuota yang telah ditentukan. Idealnya, kata Bambang, kuota kedokteran pra klinik seperti kegiatan belajar di FK antara dosen dan mahasiswa sekitar 1: 10. Sementara ideal di kegiatan kliniknya, dia melanjutkan, harus 1: 5.
Berdasarkan temuan di lapangan, terdapat FK yang secara paksa menerima 400 mahasiswa. Padahal jumlah dosen yang dimiliki mereka sangat terbatas. “Ini sudah seperti ingin menginventasi demi menghasilkan uang dengan membuka FK,” ujar Guru Besar Universitas Indonesia (UI) ini.
Bambang mencontohkan situasi apabila terdapat FK yang menerima 400 mahasiswa dengan uang muka sebesar Rp 400 juta. “Bayangkan berapa yang mereka dapatkan? Apalagi kalau mahasiswanya meretel sendiri secara perlahan, selesai sudah. Saat seperti itu, uangnya kan tetap disimpan yang kemungkinan besar buat subsidi fakultas lain nantinya,” kata dia.