REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Islam menggandeng Badan Pembangunan Internasional Amerika (USAID) PRIORITAS untuk meningkatkan mutu penyiapan calon guru profesional di Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN).
"Kami akan mereformasi proses penyiapan calon guru di LPTK PTKIN," kata Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Kamaruddin Amin, Rabu (22/6).
Dia berharap lulusan LPTK PTKIN lebih siap menjadi guru profesional untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di madrasah dan sekolah. Saat ini, kata dia, masih ada kesenjangan teori dan konten yang diajarkan di kampus dengan praktik di madrasah dan sekolah. Hal ini berakibat adanya penilaian proses perkuliahan dan pelatihan di kampus kurang relevan, kurang menarik serta kurang menantang dan mendukung peningkatan mutu pembelajaran.
"Ada anggapan, jika kualitas guru menurun, maka yang disalahkan LPTK. Hal ini wajar menjadi keluhan karena kampus sebagai penyelenggara LPTK seringkali tidak senafas dengan inovasi di lapangan yang menekankan praktik," kata dia.
Menurut guru besar Universitas Islam Negeri Alaudin Makassar itu, program reformasi LPTK PTKIN nantinya mengambil kebaikan praktik yang sudah dikembangkan USAID PRIORITAS.
Ada tiga hal utama yang dikembangkan dalam rangka reformasi LPTK PTKIN tersebut. Pertama, menyusun desain besar reformasi LPTK yang dimulai pada 2017. Kedua, seluruh dosen fakultas tarbiyah akan dilatih memfasilitasi perkuliahan dengan pendekatan yang lebih menekankan pada praktik. Ketiga, pengembangan madrasah lab mitra LPTK PTKIN untuk menjadi tempat praktik mengajar yang baik bagi mahasiswa.