REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta naik peringkat di tingkat Asia. Berdasarkan penelitian dari lembaga pemeringkat perguruan tinggi dunia Quacquarelli Symonds (QS) UGM yang semula menduduki peringkat 137 naik peringkat menjadi 105.
Rektor UGM Prof. Dwikorita Karnawati mengatakan pemeringkatan perguruan tinggi ini berdasarkan beberapa indikator, seperti reputasi akademik, jumlah pertukaran mahasiswa ke luar negeri serta jumlah riset.
"Peringkat ini bukan tujuan akhir namun sebagai pemicu agar UGM bekerja dan berkarya lebih baik lagi," katanya, Ahad (26/6).
Menurut dia, selain menerapkan beberapa indikator tersebut QS telah menentukan tiga kriteria penilaian yaitu program studi sarjana dan pasca sarjana, jumlah minimal riset minimal di dua dari program studi seni dan humaniora, ilmu alam, ilmu hidup, ilmu sosial, serta teknologi dan rekayasa, serta telah disurvei dari responden staf pengajar dan staf administrasi secara global.
Rektor menjelaskan tahun 2015 sudah banyak program studi di UGM yang terakreditasi internasional, antara lain Ilmu Farmasi, Kimia, Pendidikan Dokter, Biologi, Teknik Geologi, Teknik Sipil, Ilmu Hukum, Pendidikan Dokter Gigi, Peternakan, Sastra Inggris serta Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan.
"Masih ada beberapa prodi yang baru proses akreditasi, seperti Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Teknik Geodesi dan Geomatika, Akuntansi, Kehutanan dan Pendidikan Dokter (pembaruan)," katanya.