REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta memperoleh bintang tiga dari QS Stars University Ratings. Pencapaian ini pun menjadi prestasi tersendiri bagi UII. Sebab, dengan hal tersebut, saat ini UII sudah sejajar dengan Murdoch University di Australia dan London South Bank University di Inggris.
“Memang yang paling bagus itu bintang lima. Kita juga dalam waktu dekat ini akan berusaha meraih bintang empat,” tutur Wakil Rektor II UII, Nurferiyanto di Ruang Sidang Pasca Sarjana UII, Senin (27/6).
Ia menuturkan, pada 2017 UII menargetkan untuk meraih bintang empat. Menurutnya banyak hal yang harus dibenahi oleh kampus yang berpusat di Jalan Kaliurang Km 14,5 itu. Terutama pencapaian di bidang riset. Sebab, dari sembilan kategori penilaian QS Stars, penilaian bagi bidang riset di kampus UII sangat rendah.
“Kami hanya memperoleh satu bintang untuk kategori riset,” kata Nurferiyanto.
Padahal dalam kategori lain, UII telah memperoleh tiga sampai lima bintang. Maka dari itu, untuk meningkatkan pencapaian QS Stars, UII akan meningkatkan publikasi riset. Baik riset mahasiswa, dosen, dan riset yang dikerjakan atas kerjasama universitas luar negeri yang masuk dalam peringkat 500 besar dunia.
UII pun telah menyiapkan anggaran riset dan kegiatan pengembangan mahasiswa yang cukup tinggi. Wakil Rektor III UII, Abdul Jamil menuturkan, tahun ini kampusnya mengalokasikan anggaran sebesar 11,5 miliar untuk dana kemahasiswaan.
“Rp 2,5 miliar diperuntukkan bagi pengembangan infrastruktur. Sisanya ya untuk kegiatan pengembangan mahasiswa. Termasuk riset dan kegiatan luar negeri,” kata Abdul jamil.
Menurutnya, rating bintang tiga yang diberikan oleh QS Stars ini akan berpengaruh signifikan terhadap posisi tawar UII di mata dunia. Pasalnya perolehan rating yang diberikan QS Stars dihasilkan melalui metode penilaian yang ketat.
Bahkan tidak semua perguruan tinggi dapat memperoleh rating tersebut. Sebagai upaya peningkatan kualitas kampus, ke depannya UII juga akan berusaha mencapai penilaian rangking dari lembaga akreditasi perguruan tinggi dunia.